Sukhoi SU-30 TNI AU: Simbol Kekuatan dan Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia

Senin 19-05-2025,10:22 WIB
Reporter : Muchlis Yusni
Editor : Hanida Syafrina

Jarak jelajah: Sekitar 3.000 km tanpa pengisian bahan bakar ulang

Radius tempur: ±1.500 km

Persenjataan: Meriam internal 30 mm, Rudal udara-ke-udara (R-73, R-77), Rudal udara-ke-darat (Kh-29, Kh-31), Bom pintar dan konvensional

Kemampuan manuver: Supermaneuverability dengan thrust vectoring (untuk varian tertentu).

BACA JUGA:Desa BRILiaN di Lereng Merapi, Sukses Kembangkan Pariwisata dan Agrikultur Lokal

BACA JUGA:Penataan Kabel Utilitas di Kota Palembang Dimulai Pekan Depan

Keunggulan Operasional SU-30

SU-30 dikenal karena kemampuannya menjalankan berbagai jenis misi, termasuk superioritas udara, intersepsi, serangan darat, dan pengintaian.

Pesawat ini dapat mengunci dan menyerang banyak target sekaligus, bahkan dalam kondisi pertempuran elektronik yang berat. Dengan dua kursi tandem (pilot dan kopilot/weapons system officer), SU-30 memiliki keunggulan dalam misi panjang dan kompleks.

Pesawat ini mampu melakukan patroli jarak jauh di wilayah perbatasan seperti Laut Natuna Utara, wilayah timur Indonesia, dan perairan strategis lainnya.

BACA JUGA:PLN UID S2JB Gerak Cepat Tangani Gangguan Listrik di Sungai Penuh dan Sekitarnya

BACA JUGA:Harga Emas Turun, Pembeli di Palembang Cari Momen untuk Investasi

Modernisasi dan Integrasi Sistem

Meskipun Indonesia membeli SU-30 dalam beberapa batch berbeda, upaya modernisasi terus dilakukan agar sistem avionik dan persenjataannya tetap relevan dengan tantangan masa kini.


Sukhoi SU-30 merupakan pesawat tempur multirole generasi keempat-plus --ig@airforceindonesia

TNI AU telah melakukan peningkatan sistem radar, navigasi, komunikasi, dan peralatan perang elektronik (electronic warfare).

Kategori :