Keluhan serupa datang dari warga lain, Feri. Ia mengakui bahwa masalah banjir sudah mulai teratasi, tetapi permasalahan baru muncul akibat debu dari kendaraan yang melintas.
Warga Feri-Luthfi-PALTV
“Banjir ini sudah teratasi, tapi yang jadi keluhan warga sekitar sini debunya, karena kendaraan banyak lewat sini,” ujarnya.
“Bahkan debunya sampai masuk rumah kami,” tambahnya. Ia berharap pemerintah melakukan penyiraman jalan secara rutin untuk mengurangi debu.
“Kalau bisa ini dikasih penyiraman biar debu gak beterbangan. Nggak bakal bonyok jalannya kalau penyiramannya sekali lewat saja,” katanya.
Terkait proses pembangunan, Feri mengatakan alat-alat berat sudah ada sejak dua Minggu yang lalu.
“Pengerjaan sudah mulai dua minggu ini. Ini lagi ngebor untuk ambil sampel tanah untuk pembangunan.” sebutnya.
Feri pun mengungkap bahwa rumahnya terpaksa digusur sebagian akibat proyek ini.
“Ini rumah kita saja digusur, jadi kita mundurkan rumah kita,” jelasnya. Namun, ia menyesalkan belum adanya ganti rugi dari pemerintah.
“Yang jadi persoalan sekarang belum ada ganti rugi dari pemerintah. Ya harap maklum karena kita mindahin rumah saja butuh biaya dan minjem sana-sini juga,” tuturnya.
Masyarakat berharap agar pemerintah bisa mempercepat pembangunan sekaligus memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan, khususnya terkait debu dan kompensasi yang dijanjikan.