Barang-barang di Pasar 16 Ilir Mayoritas Dikuasai Pedagang Etnis Cina, India dan Arab

Jumat 23-06-2023,16:20 WIB
Reporter : Hanida Syafrina
Editor : Hanida Syafrina

Sebut saja Habib Abdurahman al Munawar yang namanya saat ini diabadikan sebagai nama kampung wisata di kawasan 16 Ulu. Dulunya Al Munawar datang ke Palembang dengan maksud berdagang rempah-rempah.  Tinggal di pinggiran sungai Musi, kelompok orang Arab ini dikenal dari zaman dulu, sebagai pedagang dan penyebar agama Islam.

BACA JUGA:Sejarah Pasar 16 Ilir, Pusat Grosir Terbesar di Palembang

BACA JUGA:Kembali Geledah Gudang BBM, Polres Muba Amankan 12 Drum BBM Oplosan

Di pasar 16 ilir, yang dikenal orang kalau keturunan Arab, biasanya menjadi  agen-agen pakaian, perlengkapan shalat dan perlengkapan ibadah haji. Dulu sebelum pasar ikan dipindah ke jakabaring. Rata-rata orang Arab di pasar 16 Ilir ini menjual daging sapi atau daging kambing. Saat ini orang Arab yang masih mempertahankan jualan daging pindah ke pasar Kuto. Pasar Kuto ini juga tidak begitu jauh dari pasar 16 Ilir.

Ketiga etnis yang 'monopoli' bisnis  perdagangan di pasar 16 Ilir, selalu rukun berdampingan. Kota Palembang ini merupakan salah satu kota dengan banyak etnis, namun jauh dari konflik dan ketersinggungan. 

Di luar dari 3 etnis ini. Tentu saja banyak pula pedagang dari daerah lain. Termasuk pedagang dari Pulau Jawa. Secara acak, mereka menempati toko-toko di gedung utama pasar 16 Ilir. Pedagang disini, biasanya orang asli kota Palembang, atau warga luar kota Palembang.*

Kategori :