Penggantian kampas rem tidak berdasarkan jarak tempuh, melainkan kondisi fisiknya. Ketebalan minimal kampas rem adalah 1 mm. Jika sudah mencapai batas ini, kampas rem harus segera diganti agar pengereman tetap optimal.
Beberapa kondisi yang mempercepat keausan kampas rem antara lain:
- Mobil transmisi otomatis, karena lebih jarang menggunakan engine brake.
- Sering membawa beban berat atau melaju di jalanan pegunungan, yang membutuhkan pengereman lebih sering.
- Mobil yang digunakan di perkotaan, dengan kondisi stop-and-go yang tinggi, membuat kerja rem lebih berat.
2. Rem Kurang Pakem
Jika Anda merasa rem mulai kehilangan daya cengkeramnya, ada dua kemungkinan penyebabnya:
- Masalah pada master rem, seperti kebocoran minyak rem yang mengurangi tekanan hidrolis.
- Kampas rem yang sudah menipis atau kualitasnya buruk, terutama jika menggunakan kampas rem imitasi.
3. Injakan Pedal Rem Terasa Lebih Dalam
Saat pedal rem terasa lebih dalam saat diinjak, bisa jadi kampas rem sudah terlalu tipis. Ini terjadi karena semakin tipis kampas rem, semakin dalam piston kaliper harus bekerja untuk menjepit cakram. Selain itu, masalah ini juga bisa disebabkan oleh kebocoran atau kerusakan pada master rem.
4. Volume Minyak Rem Berkurang
Saat kampas rem menipis, piston dalam kaliper harus bergerak lebih jauh, yang menyebabkan peningkatan volume minyak rem dalam selang.
Akibatnya, minyak rem di tabung penampungan berkurang. Jika Anda mendapati minyak rem semakin sedikit tanpa ada kebocoran yang jelas, bisa jadi kampas rem sudah hampir habis dan perlu diganti.
5. Bunyi Decitan Saat Mengerem
Pernah mendengar suara mendecit saat menginjak rem? Ini bisa menjadi tanda kampas rem sudah habis.