Uniknya, ada yang merasa bahwa memanfaatkan AI dengan maksimal adalah bentuk berpikir kritis.
BACA JUGA:Lonjakan Permintaan Rental Mobil Listrik Evista di 2025 Menandai Tren Transportasi Berkelanjutan
BACA JUGA:Apple Dikabarkan Menunda Peluncuran iPhone SE 4 Hingga Minggu Depan
Padahal, terlalu bergantung pada AI bisa berbahaya dalam jangka panjang.
Jika terus dibiarkan, kebiasaan ini bisa melemahkan kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan menumpulkan daya analisis seseorang.
Pola Kedua: Meragukan AI, Makin Kritis Berpikir
Sebaliknya, ketika seseorang kurang yakin dengan jawaban dari AI, mereka justru berusaha lebih kritis dalam menilai dan memperbaikinya.
BACA JUGA:Malbi: Hidangan Khas Palembang yang Gurih dan Manis
BACA JUGA:Lezat dan Menggugah Selera, Pepes Ikan Patin Tempoyak Khas Jambi
Mereka tidak serta-merta menerima hasil AI mentah-mentah, melainkan melakukan evaluasi agar hasilnya lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan.
Studi ini juga menemukan bahwa pekerja yang sering menggunakan AI cenderung menghasilkan jawaban yang mirip satu sama lain.
Ini terjadi karena AI bekerja berdasarkan pola data yang sudah ada, bukan menciptakan ide-ide baru secara mandiri.
Jika seseorang terlalu mengandalkan AI tanpa berpikir sendiri, maka kreativitas dan variasi dalam solusi pun bisa berkurang.
BACA JUGA:Kelebihan Beban Bikin Mobil Meringis! Risiko Bawa Muatan Berat yang Wajib Kalian Tahu
BACA JUGA:Sebelum Ikuti Pelantikan, Edison-Sumarni Jalani Tes Kesehatan
AI Bukan Pengganti Otak Manusia