Oleh karena itu, peran guru dan dosen tetap relevan meski teknologi terus berkembang.
4. Pemimpin: CEO, Pemimpin Negara, dan Lembaga
Profesi pemimpin, baik di perusahaan, negara, maupun lembaga lainnya, memerlukan kebijaksanaan dan intuisi yang hanya dimiliki manusia.
Pemimpin tidak hanya mengambil keputusan berdasarkan data, tetapi juga mempertimbangkan aspek-aspek moral, etis, dan nilai-nilai kemanusiaan.
BACA JUGA:Moch David Terpilih Jadi Ketua Askot PSSI Palembang, Fokus Pada Pembinaan SSB dan Kompetisi
BACA JUGA:Hari Pertama SKB CPNS Kemenkumham Sumsel, Ratusan Peserta Berjuang di BKN Palembang
Kemampuan untuk memahami situasi kompleks, memotivasi tim, serta membuat keputusan strategis yang berdampak jangka panjang adalah hal yang sulit ditiru oleh AI.
Misalnya, seorang CEO harus mampu membaca dinamika pasar sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan karyawan.
Sementara itu, pemimpin negara diharapkan dapat memimpin warganya melalui situasi krisis dengan kebijaksanaan dan rasa kemanusiaan.
Dampak Negatif AI yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:Kerajinan Angkinan Sulam Benang Emas Tetap Dilestarikan di Palembang
BACA JUGA:Akhir Tahun 2024, Pemerintah Genjot Perbaikan 1.254 Ruas Jalan di Palembang!
Di sisi lain, kemajuan AI tidak terlepas dari dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun investasi di bidang teknologi meningkat, serapan tenaga kerja justru menurun. Hal ini dapat mengancam penghasilan dan kesejahteraan mental masyarakat jika tidak dikelola dengan bijak.
Pemanfaatan AI harus dilakukan secara seimbang, dengan tujuan untuk mendukung manusia, bukan menggantikannya sepenuhnya.
Kebijakan yang mendorong kolaborasi antara manusia dan teknologi akan menjadi kunci untuk mengurangi risiko pengangguran massal dan menjaga stabilitas sosial.