Salah satu tantangan yang dihadapi adalah efisiensi waktu pengisian daya kendaraan listrik. Pengisian daya menggunakan SPKLU normal memakan waktu hingga tiga jam, yang jauh lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar konvensional. Untuk mengatasi ini, PLN telah membangun SPKLU dengan teknologi pengisian daya menengah yang mempersingkat waktu pengisian menjadi dua jam.
Di sisi lain, fast charging mampu menyelesaikan proses pengisian hanya dalam 15 hingga 20 menit. Namun, meski lebih cepat, penggunaan fast charging tetap memerlukan waktu lebih lama dibandingkan proses pengisian bahan bakar kendaraan konvensional.
Pada masa Lebaran, antrian panjang di SPKLU menjadi tantangan yang tidak dapat diabaikan. Sebagai bentuk komitmen untuk melayani pengguna kendaraan listrik, PLN telah menyiapkan perencanaan matang agar antrian dapat dikelola dengan baik.
Salah satu langkah yang diambil adalah membangun kerja sama dengan pihak pengelola rest area untuk memastikan kapasitas SPKLU memadai sesuai dengan kebutuhan.
Pengalaman selama Idulfitri 2024 menjadi pembelajaran penting bagi PLN. Lonjakan penggunaan SPKLU saat itu mendorong perusahaan untuk memperluas jangkauan fasilitas pengisian daya di berbagai lokasi strategis. PLN juga memastikan bahwa pada Lebaran 2025, tidak akan ada kasus kendaraan listrik kehabisan daya di tengah perjalanan.
Untuk mencapai tujuan ini, jajaran direksi dan tim teknis PLN akan turun langsung memantau kondisi di lapangan, termasuk mengunjungi rest area yang terindikasi padat kendaraan listrik.
Selain itu, PLN terus berupaya meningkatkan keandalan SPKLU dengan menambahkan berbagai jenis fasilitas pengisian daya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Penambahan ini mencakup penyediaan SPKLU fast charging yang lebih cepat, serta peningkatan jumlah stasiun di titik-titik strategis. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu pengguna dan menghindari antrian panjang, terutama selama masa mudik.
BACA JUGA:PLN UID S2JB Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Melalui Sosialisasi Manfaat dan Bahaya Listrik
BACA JUGA:PLN Genjot Pembangunan Infrastruktur Kendaraan Listrik untuk Dukung Transisi Energi Nasional
Pengembangan infrastruktur SPKLU di rest area juga menjadi bagian dari langkah strategis--ilustrasi : Said Prakata
Dalam jangka panjang, PLN berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Meski saat ini SPKLU belum banyak dimanfaatkan di luar momen tertentu, Darmawan optimis bahwa permintaan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi kendaraan listrik di Indonesia.
Pengembangan infrastruktur SPKLU di rest area juga menjadi bagian dari langkah strategis untuk mendukung target pemerintah dalam mendorong transisi energi menuju keberlanjutan.
Keberadaan SPKLU di rest area memiliki peran penting dalam memberikan rasa nyaman bagi pengguna kendaraan listrik. Dengan adanya fasilitas ini, pemilik kendaraan listrik tidak perlu khawatir akan kehabisan daya di tengah perjalanan jauh.