Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemilik mobil listrik bekas, yang mungkin tidak menyadari risiko ini saat membeli kendaraan.
Pengalaman keluarga Avery menjadi pengingat penting bagi calon pembeli mobil listrik, terutama yang berencana membeli kendaraan bekas.
Kakek Avery memberikan nasihat agar konsumen melakukan riset menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli mobil listrik.
Salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah keberlanjutan dukungan dari produsen, termasuk ketersediaan suku cadang dan baterai.
BACA JUGA:Donald Trump Tunjuk Miliarder Scott Bessent Sebagai Menteri Keuangan Baru
BACA JUGA:Waktunya Ganti Helm! Ini 4 Tanda Helm Anda Sudah Tidak Layak Pakai
Selain itu, calon pembeli juga perlu memahami bahwa pasar mobil bekas untuk kendaraan listrik masih dalam tahap awal perkembangan.
Ketidakpastian terkait nilai jual kembali, biaya perawatan, dan dukungan teknis dari produsen dapat menjadi kendala yang signifikan.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang kondisi dan riwayat kendaraan sangat penting sebelum membuat keputusan.
Kisah keluarga Siwinski mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh pemilik mobil listrik, terutama yang memilih kendaraan bekas.
BACA JUGA:Rahasia Teh Kombucha: Manfaat Menakjubkan dan Risiko yang Perlu Anda Waspadai
BACA JUGA:Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
Meskipun mobil listrik menawarkan banyak keuntungan seperti efisiensi energi dan dampak lingkungan yang lebih rendah, ada risiko tertentu yang harus diantisipasi.
Salah satunya adalah potensi biaya perawatan yang tinggi jika baterai kendaraan perlu diganti, terutama untuk model yang tidak lagi didukung oleh produsen.
Bagi produsen mobil listrik, kasus ini juga menjadi pengingat penting tentang tanggung jawab mereka terhadap konsumen.