PALTV.CO.ID - Di tengah meningkatnya minat terhadap kendaraan listrik di Indonesia, program subsidi motor listrik yang telah diberlakukan pada tahun 2024 memberikan dampak positif bagi pasar dan masyarakat.
Subsidi ini, berupa potongan harga sebesar Rp7 juta per unit motor listrik, sukses menarik perhatian para calon pembeli, membuat harga motor listrik lebih terjangkau, dan turut berperan dalam mendorong percepatan transisi ke kendaraan berbasis listrik.
Namun, dengan habisnya kuota subsidi pada tahun 2024, muncul kekhawatiran apakah dukungan finansial serupa akan dilanjutkan pada 2025.
Di tengah ketidakpastian ini, ada sejumlah pandangan dan harapan yang datang dari pelaku industri serta konsumen yang menginginkan kesinambungan subsidi tersebut.
BACA JUGA:Cincin Pintar Samsung Galaxy Ring Resmi Mendarat di Indonesia, Yuk Cek Fiturnya!
BACA JUGA:Mobil Listrik Audi Ini Hanya Dijual di China, Tenaganya Tembus 764 HP dan Desainnya Bikin Melongo!
Menurut Budi Setyadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), pemerintah telah membuka komunikasi dengan pihak industri untuk membahas kebijakan subsidi tahun 2025.
Hal ini memunculkan harapan besar bagi industri bahwa pemerintah masih akan melanjutkan program subsidi motor listrik, walaupun dengan beberapa potensi penyesuaian dalam besaran atau formatnya.
"Belakangan ini, pemerintahan sudah berkomunikasi dengan kami bahwa pada tahun 2025 tetap ada subsidi untuk percepatan kendaraan listrik," ungkap Budi kepada media.
Pernyataan ini memberikan sinyal positif bahwa komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik masih kuat, meski rincian kebijakan dan anggarannya belum sepenuhnya dipastikan.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Pemkab Banyuasin Gencarkan Operasi Pasar Murah
BACA JUGA:3x3 Competition Bhayangkara Sumsel Basketball Resmi Digelar, 130 Tim Siap Berlaga Seru!
Di sisi lain, AISMOLI sendiri berharap ada kejelasan dari pemerintah mengenai program subsidi atau bentuk dukungan serupa di tahun mendatang.
Ketidakpastian ini membuat para pelaku industri harus mengambil langkah hati-hati dalam menyusun strategi pemasaran dan produksi untuk tahun 2025.
muncul kekhawatiran apakah dukungan finansial serupa akan dilanjutkan pada 2025.--ilustrasi pribadi