Ini Tiga Langkah Strategis Pemerintah Menyalurkan Makan Bergizi Gratis untuk Indonesia

Rabu 06-11-2024,19:18 WIB
Reporter : Muhadi Syukur
Editor : Muhadi Syukur

PALTV.CO.ID - Tiga Skema Penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar Rp71 triliun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Program ini bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi kepada sekitar 19,47 juta orang, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil maupun menyusui.

Penerapan uji coba MBG pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada Agustus 2024 dan sudah mencakup 76 sekolah SD-SMP. Dinas Pendidikan Kota Tangerang menargetkan 99 sekolah dapat mengimplementasikan program ini hingga akhir November 2024.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, menyatakan bahwa program MBG bukan hanya tentang pemberian makanan bergizi, tetapi juga upaya untuk mengubah perilaku makan dan gaya hidup sehat di kalangan anak-anak.

Pihaknya berfokus pada perbaikan kualitas makanan dan penerapan tata kelola yang lebih baik.

BACA JUGA:Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Tambah Korban, BRI Peduli Tanggap Cepat!

BACA JUGA:Langkah Nyata Menuju Masa Depan Bangsa: Pemerintahan Prabowo Fokus Perbaiki Pendidikan

Untuk mendukung keberhasilan program MBG, pemerintah telah merancang tiga skema penyaluran yang melibatkan banyak pihak, termasuk sekolah, petani, peternak, ahli gizi, serta pemerintah daerah. Skema pertama adalah pembangunan dapur pusat yang akan memasak makanan bergizi secara massal.

Skema kedua adalah membangun dapur di sekolah-sekolah atau pesantren dengan minimal 2.000 siswa, sementara skema ketiga berfokus pada penyaluran makanan ke daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu singkat, melalui pengiriman makanan dengan paket vacuum yang akan dilakukan setiap minggu atau bulan dengan variasi menu.

Selain itu, Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai koordinator pelaksanaan program ini, telah menyiapkan 85 satuan pelayanan yang masing-masing akan melayani sekitar 3.000 anak sekolah penerima makan gratis. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan anggaran sekitar Rp1,2 hingga Rp1,5 miliar untuk pembangunan tiap satuan pelayanan, serta peralatan memasak seharga Rp700 juta.

Program MBG ini juga diprediksi akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan perhitungan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), program ini diperkirakan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp4.510 triliun pada 2025.

BACA JUGA:Pentingnya NIK bagi Koperasi untuk Mengakses Layanan Perbankan dan Program Pemerintah

BACA JUGA:Jokowi Ajak Pujakesuma Untuk Terus Berkontribusi di Era Pemerintahan Baru

Dampak ekonomi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan penambahan anggaran dan jumlah peserta, mencapai Rp18.958,8 triliun pada 2029.

Dengan pelaksanaan yang semakin meluas dan melibatkan berbagai pihak, program MBG diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan baik dalam peningkatan kualitas gizi masyarakat maupun dalam memperkuat perekonomian negara.

Kategori :