Untuk bahan, pengrajin ukir Palembang menggunakan berbagai jenis kayu untuk menciptakan karya seni mereka. Beberapa kayu yang sering digunakan termasuk jati, meranti dan kayu mahoni. Kayu-kayu ini dipilih karena kekuatan dan keindahan seratnya.
BACA JUGA:Belajar Cepat Kaya dari Ci Mehong, Si Calo Tanah Kuburan dan Penjual Dagangan dengan Harga Mehong
BACA JUGA:Pelangi Hanya Muncul Setelah Hujan, Benarkah?
Para pengrajin seni ukir Palembang ini merupakan ahli dalam memahat kayu dan menciptakan ukiran dengan kehalusan dan detail yang tinggi. Mereka memiliki keahlian tradisional secara turun-temurun dan menguasai teknik-teknik ukiran yang rumit.
Penggunaan seni ukir digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk hiasan arsitektur, relief, patung, hiasan dinding, dan perabotan rumah tangga.
Ukiran Palembang juga sering digunakan untuk menghiasi bangunan-bangunan tradisional, seperti rumah adat dan tempat ibadah.
Selain itu juga, biasanya seni ukiran khas Palembang ini sering dipajang di rumah-rumah seperti lemari kaca dan beberapa perabotan rumah lainnya.
BACA JUGA:Mahasiswa KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang Gelar Pameran Fotografi
Di balik keindahan seni ukiran Palembang terdapat makna simbolis yang dalam. Motif-motif tertentu sering kali memiliki makna keagamaan, spiritual, atau kisah-kisah legenda dan mitologi yang menjadi bagian penting dari budaya Palembang.*