Seperti Atlantis, Negeri Silop Cerita Rakyat Kayuagung Melegenda Sejak Abad 15

Kamis 24-10-2024,21:41 WIB
Reporter : Novan Wijaya
Editor : Devi Setiawan

Nah, apa hubungan antara kisah di atas dengan Negeri Silop? Yuk kita bahas lagi. Negeri Silop ini adalah pemukiman masyarakat yang menghilang yang disebabkan oleh satu kejadian, sehingga tak terlihat oleh pandangan mata.

Berdasarkan penjelasan Yuslizal, seorang budayawan Kayuagung saat mengisi podcast salah satu kanal YouTube.

BACA JUGA:Bantuan Non-Tunai Kemensos Tahap V Kini Disalurkan

BACA JUGA:Ini Strategi Prabowo Menuju Kemandirian Nasional Dari Pangan hingga Energi

Legenda Negeri Silop memang banyak dipercaya oleh masyarakat Kayuagung hingga saat ini. Pada masa abad ke-15, wilayah ini masuk dalam kekuasaan Kerajaan Palembang Darussalam yang keislamannya tergolong fanatik.

Menurut Yuslizal, Negeri Silop ini sebenarnya bukanlah hal menakutkan atau berkaitan dengan mistis, sebab hingga saat ini tidak ada satupun cerita orang yang tersesat masuk ke Negeri Silop.

Meski keberadaannya masih menjadi misteri, namun Negeri Silop harus dianggap sebagai legenda yang turut memperkaya khazanah budaya di Sumatera Selatan.

Pada abad 16, ada dua bersaudara Puyang Yusuf dan Puyang Sulaiman punya sahabat dari Mesir yang tinggal di Aceh. Ia menawarkan untuk menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekah.

BACA JUGA:Bagaimana AR Ubah Cara Montir Belajar? Lebih Cepat, Lebih Akurat!

BACA JUGA:Siap Naik Mobil yang Mengemudi Sendiri? Ini Dia Masa Depan Transportasi Umum


Konon Negeri Silop ini adalah pemukiman masyarakat yang menghilang yang disebabkan oleh satu kejadian.--Dokumentasi Humas Pemkab OKI

Saat mereka hendak pergi, dua Puyang ini merasa khawatir meninggalkan daerah Kayuagung karena pada masa itu sedang dalam penjajahan Belanda.

"Kemudian mereka mendatangi tokoh sakti untuk menjaga wilayah itu, namun tidak ada satupun yang sanggup.

Lalu Puyang Yusuf dan Sulaiman membuat perjanjian tidak boleh keluar selama mereka berdua berada  di Mekah.

“Kalian bisa melihat orang tapi orang nggak bisa melihat kamu. Dua Puyang ini menapakkan tapak kaki dan saat itu daun berguguran dan seketika negeri ini hilang dari pandangan," ucap Yuslizal meniru perkataan dua Puyang.

BACA JUGA: Sekda Palembang Buka Kegiatan Pembinaan RT dan RW se-Kecamatan Alang-alang Lebar

Kategori :