Pangsa Pasar Mobil Hybrid Lampaui Mobil Bensin di Uni Eropa

Kamis 24-10-2024,07:31 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

Awal bulan ini, negara-negara anggota Uni Eropa secara tipis mendukung penerapan bea masuk hingga 45 persen pada kendaraan listrik buatan China.

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menyeimbangkan persaingan dan mencegah produk-produk China merusak industri otomotif Eropa.


Penurunan penjualan mobil berbahan bakar bensin yang terus terjadi menjadi faktor signifikan --ilustrasi pribadi

Keputusan ini diambil setelah Uni Eropa menuding adanya subsidi tidak adil dari pemerintah China kepada para produsen mobil di negara tersebut.

Brussels menilai subsidi tersebut memberikan keuntungan kompetitif bagi produk-produk buatan China, yang membuat mobil listrik mereka bisa dijual dengan harga jauh lebih murah di pasar Eropa.

BACA JUGA:Daya Tahan Tubuh Hewan Harus Diwaspadai di Musim Penghujan, Berikut Tipsnya!

BACA JUGA:Sulit Cari Kerja, Ratusan Pencari Kerja Muda Padati Job Fair di Kota Palembang

Namun, China menolak tudingan ini dan mengancam akan melakukan tindakan balasan terhadap kebijakan tersebut.

Penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Uni Eropa sendiri memang masih menunjukkan tren peningkatan.

Pada bulan September, penjualan mobil listrik berbasis baterai naik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, volume penjualan tahunan untuk mobil BEV justru menurun 5,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun popularitas mobil listrik meningkat, tantangan dalam mempertahankan pertumbuhan yang stabil masih sangat nyata.

BACA JUGA:Siaga Bencana di Musim Hujan, Pemprov Sumsel Gelar Simulasi Bencana Banjir

BACA JUGA:Review Pertama Yamaha New R25: Desain Baru yang Lebih Agresif dan Aerodinamis

Selain itu, perbedaan kebijakan tentang insentif lingkungan di berbagai negara anggota Uni Eropa juga turut memperlambat adopsi kendaraan listrik secara keseluruhan.

Beberapa negara memberikan insentif yang lebih besar, sementara yang lain menerapkan kebijakan yang lebih ketat. Hal ini menyebabkan inkonsistensi dalam pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di seluruh kawasan Uni Eropa.

Meskipun penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV) melambat, mobil hybrid tetap menjadi pilihan populer bagi konsumen di Eropa.

Kategori :