Seberapa Amankah Data Anda - Melihat Serangan Siber Paling Terkenal di 2024

Sabtu 19-10-2024,17:39 WIB
Reporter : Apriadi Adie
Editor : Muhadi Syukur

 

Jutaan pelanggan AT&T yang terkena dampak pelanggaran data

AT&T, salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat, terkena dampak dari tidak hanya satu, tetapi dua pembobolan data.

Pada bulan Juli, perusahaan melaporkan bahwa penjahat siber telah mencuri data 110 juta orang selama periode enam bulan pada tahun 2022.

Meskipun informasi ini tidak dicuri secara langsung dari sistem AT&T, namun informasi ini termasuk informasi sensitif seperti nomor telepon dan catatan panggilan.

Data yang dicuri tidak tersedia untuk umum dan tidak termasuk konten panggilan atau pesan, tetapi dapat digunakan untuk menentukan perkiraan lokasi orang dan catatan panggilan tentang siapa yang melakukan dan menerima panggilan. Selain itu, catatan tersebut juga berisi informasi tentang siapa yang menerima panggilan dari pelanggan non-AT&T.

BACA JUGA:Data Lebih Cerdas, Hidup Lebih Mudah Dengan Inovasi Terbaru dalam Pengolahan Data

BACA JUGA:Eksplorasi Alat AI Gratis, Dari Analisis Data hingga Kreativitas


Jutaan pelanggan AT&T yang terkena dampak pelanggaran data--Foto : Freepik.com@freepik

 

Serangan siber Star Health Insurance, berpotensi mempengaruhi 31 juta pelanggan

Awal bulan ini, Star Health and Allied Insurance, salah satu perusahaan asuransi terkemuka di India, mengalami serangan cyber.

Star Health yang berbasis di Chennai menyediakan asuransi kesehatan, luar negeri, dan perjalanan kepada lebih dari 170 juta penduduk India dan memiliki 14.000 rumah sakit dan 850 kantor di seluruh India.

 

Pelanggaran data Snowflake dilaporkan mempengaruhi 560 juta pengguna Ticketmaster

Sebagai bagian dari beberapa pelanggaran data dari raksasa data cloud Snowflake, para peretas mungkin telah mencuri 560 juta data dari Ticketmaster, 79 juta dari Advance Auto Parts, dan 30 juta dari perusahaan tiket Australia, TEG.

Kategori :