PALTV.CO.ID - Sebuah penipuan canggih yang memanfaatkan AI kini menyasar pengguna Gmail, dengan cara menipu mereka untuk menyetujui permintaan pemulihan akun palsu guna mencuri data pribadi.
Konsultan TI, Sam Mitrovic, membagikan pengalamannya terkait penipuan ini, menjelaskan taktik menipu yang digunakan untuk mengakses informasi pengguna.
Penipuan baru ini menargetkan pengguna Gmail dengan tujuan mencuri data pribadi, dengan cara mengelabui mereka agar menyetujui permintaan pemulihan akun yang palsu.
Sam Mitrovic, seorang konsultan TI sekaligus blogger teknologi, baru-baru ini membagikan pengalamannya dalam sebuah posting blog yang mendetail, menunjukkan betapa mudahnya pengguna terjebak dalam penipuan berbasis AI yang licik ini.
BACA JUGA:Mengatasi Penipuan Nomor Telepon di Google Maps: Panduan Pelaporan
BACA JUGA:Pengguna X Isyaratkan Muncul Penipuan Kencan, Menambah Jumlah Penipuan di Aplikasi Kencan
Google memperkenalkan alat AI baru untuk membantu pengguna memulihkan akun yang diretas.--free pik.com
Cara Kerja Penipuan Ini
Penipuan dimulai dengan munculnya notifikasi tak terduga di ponsel atau email Anda, meminta persetujuan untuk permintaan pemulihan akun Gmail yang sebenarnya tidak pernah Anda ajukan.
Permintaan pemulihan tersebut sering kali berasal dari negara lain, seperti yang dialami Mitrovic, yaitu dari Amerika Serikat. Jika Anda menolak permintaan tersebut, seperti yang dilakukan oleh Mitrovic, penipu akan melakukan langkah kedua sekitar 40 menit kemudian—yaitu panggilan telepon dari nomor yang tampaknya resmi dari Google.
Panggilan tersebut, menurut laporan Mitrovic, sangat meyakinkan. Penelpon menggunakan suara profesional, sopan, dan beraksen Amerika, serta memberitahu target tentang aktivitas mencurigakan pada akun Gmail mereka.
Mereka mungkin akan menanyakan apakah Anda telah login dari negara asing, sehingga menimbulkan kekhawatiran dan membuat pengguna lebih mudah percaya. Nomor yang muncul di layar telepon mungkin bahkan tampak berasal dari kantor Google, menambah legitimasi penipuan ini.
BACA JUGA: WhatsApp telah mengambil tindakan tegas terhadap penipuan online di India
BACA JUGA:Hati Hati Bentuk Skema penipuan Deepfake, Kejahatan Cyber Yang Perlu Diwaspadai