Kendala ini membuat banyak pengendara motor merasa bahwa motor listrik belum cukup praktis untuk kebutuhan sehari-hari, terutama bagi mereka yang sering menggunakan kendaraan untuk perjalanan jauh atau pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi.
2. Harga yang Masih Tinggi
BACA JUGA:Puluhan Uang Rp50.000 Berhamburan di Jalan Mayjen HM Ryacudu Hebohkan Warga Palembang
BACA JUGA:7 Mobil Mewah yang Menjadi Pilihan Para Bintang Sepak Bola Dunia
Meskipun pemerintah telah memberikan subsidi untuk motor listrik, harga kendaraan ini masih terbilang lebih tinggi dibandingkan dengan motor konvensional.
Bagi konsumen Indonesia yang sangat sensitif terhadap harga, hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa mereka belum beralih ke motor listrik.
Johannes Loman menjelaskan bahwa selain jarak tempuh, faktor harga juga menjadi pertimbangan utama bagi konsumen.
Meskipun subsidi sudah diterapkan, bagi sebagian besar konsumen, harga motor listrik masih dirasa belum sepadan dengan manfaat yang ditawarkan, terutama jika dibandingkan dengan motor konvensional yang lebih terjangkau dan memiliki infrastruktur yang sudah mapan.
BACA JUGA:Tim Gabungan Polres Muara Enim Gagalkan Aksi Balap Liar, Belasan Remaja Berstatus Pelajar Diamankan
BACA JUGA:Fakta di Balik Kanker Genetik: Apa yang Perlu Kita Ketahui?
3. Keterbatasan Infrastruktur Pengisian Daya
Ketersediaan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) masih menjadi tantangan besar dalam pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia.
Hingga saat ini, SPLU masih sangat terbatas dan belum tersebar merata di seluruh wilayah, terutama di luar kota-kota besar.
Bagi pengguna motor listrik, keterbatasan SPLU ini menimbulkan kekhawatiran akan kesulitan mencari tempat pengisian daya saat melakukan perjalanan jauh.
BACA JUGA:Beberapa Perkara Ini Termasuk Gharar, Transaksi yang Dilarang dalam Islam
BACA JUGA:Presiden Jokowi Siap Buka PEPARNAS XVII Solo 2024: Doa Bersama Awali Perhelatan Besar