Komokaburi: Camilan Manis Bersejarah Kanazawa yang Memikat"

Minggu 06-10-2024,15:39 WIB
Reporter : Nurdiana
Editor : Muhadi Syukur

Komokaburi adalah camilan khas Kanazawa yang namanya terdiri dari dua karakter kanji, 薦被. Karakter pertama, "薦" (Komo), memiliki dua makna. Secara harfiah, berarti "rekomendasi", tetapi juga merujuk pada karpet jerami yang digunakan untuk melindungi dinding rumah dari cuaca ekstrem selama musim dingin.

Kanazawa, yang dikenal memiliki musim dingin yang keras dengan salju tebal, memang mengembangkan berbagai metode untuk menjaga rumah dan lingkungan tetap aman.

Salah satu tradisi musim dingin yang terkenal adalah **yuki-dzuri**, teknik yang digunakan untuk menopang cabang-cabang pohon agar tidak patah karena beban salju. Tradisi ini masih dijaga hingga kini dan bisa dilihat, terutama di Taman Kenroku-en.

BACA JUGA:Resep Lezat Bagar Hiu, Kuliner Langka Khas Bengkulu yang Digemari Presiden Soekarno

BACA JUGA:Fattah: Kuliner Tradisional Timur Tengah yang Kaya Akan Rasa dan Sejarah

Karakter kedua, "被" (Kaburi), berarti "menutupi" atau "melindungi." Ini menggambarkan cara snack Komokaburi dibuat, di mana isian manis di dalamnya dibungkus dengan adonan dan dibentuk menyerupai kelinci. Nama ini mencerminkan perhatian besar masyarakat Kanazawa terhadap pelestarian alam dan bangunan mereka, terutama selama musim dingin. Filosofi ini tercermin dalam snack yang sederhana namun penuh arti.

 

Proses Pembuatan yang Menakjubkan

Keunikan Komokaburi tidak hanya terletak pada namanya, tetapi juga pada proses pembuatannya. Meskipun terlihat sederhana, setiap langkah dalam membuat Komokaburi memerlukan keahlian dan ketelatenan yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Komokaburi dimulai dengan adonan dasar yang terbuat dari bahan-bahan sederhana. Adonan ini kemudian dibentuk di atas penggorengan, dan yang membuatnya spesial adalah bentuknya yang menyerupai kelinci kecil. Bentuk ini bukan sekadar hiasan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam budaya Jepang, di mana kelinci dipercaya membawa keberuntungan dan kebahagiaan.

Setelah satu sisi adonan matang, isian manis ditambahkan di atasnya. Isian ini terdiri dari pasta kacang merah (anko) yang manis dan kastanya utuh. Perpaduan antara pasta kacang merah yang halus dan kelembutan kastanya menciptakan rasa yang seimbang dan lezat. Kacang merah anko adalah bahan utama dalam banyak makanan manis tradisional Jepang, dan selalu menjadi favorit dalam berbagai jenis wagashi (manisan Jepang).

BACA JUGA:Mandai: Kuliner Khas Kalimantan Selatan yang Menggugah Selera

BACA JUGA:Ful Medames: Kuliner Tradisional Mesir dari Era Firaun


Menggulung adonan sehingga isian tersebut terbungkus sempurna--Foto : instagram@verenatiara_

Proses berikutnya adalah menggulung adonan sehingga isian tersebut terbungkus sempurna. Salah satu ciri khas Komokaburi adalah adanya selembar **rumput laut tipis** yang melilit di bagian luar camilan ini. Rumput laut ini tidak hanya memberikan cita rasa unik yang menggabungkan rasa manis dan gurih, tetapi juga meniru karpet jerami yang digunakan untuk melindungi dinding rumah-rumah di Kanazawa selama musim dingin.

 

Kategori :