BACA JUGA:Program Kerja Dinilai Prorakyat, 6 Desa di Ujan Mas dan Tanjung Agung Siap Menangkan Al-Shinta
BACA JUGA:Welcome Manajer SFC Hendri Susilo, Kehadirannya Memperbaiki Chemistry Tim Sriwijaya FC
Harga yang lebih terjangkau ini membuat banyak negara, termasuk yang berada di kawasan berkembang, mulai beralih ke teknologi PV sebagai solusi energi utama mereka.
Menurut International Energy Agency (IEA), biaya produksi listrik dari tenaga surya di beberapa tempat sekarang lebih murah daripada bahan bakar fosil, yang membuat transisi ke energi terbarukan semakin menarik.
Tidak hanya efisiensi dan biaya, integrasi fotovoltaik dengan teknologi cerdas juga membawa dimensi baru dalam penggunaannya.
Misalnya, dengan penggunaan perangkat Internet of Things (IoT) dan sensor pintar, sistem energi surya sekarang bisa dikelola dan dimonitor secara lebih efisien.
Teknologi ini memungkinkan pemilik rumah atau perusahaan untuk mengontrol penggunaan energi mereka dari jarak jauh, serta mengoptimalkan produksi energi surya sesuai kebutuhan.
Dengan solusi cerdas semacam ini, energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dengan lebih baik, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Inovasi lain yang mengubah industri fotovoltaik adalah penyimpanan energi. Baterai surya, seperti baterai lithium-ion, memainkan peran penting dalam menyimpan energi yang dihasilkan oleh panel surya selama siang hari untuk digunakan pada malam hari atau saat cuaca mendung.
Penyimpanan energi telah menjadi faktor kunci dalam menjadikan fotovoltaik sebagai solusi energi yang andal, mengatasi tantangan intermitensi (ketidakpastian) yang selama ini menjadi kendala utama dalam penerapan energi surya secara luas.
Kombinasi antara baterai penyimpanan dan panel surya sekarang dapat memberikan solusi energi yang stabil dan berkelanjutan untuk rumah, bisnis, dan bahkan seluruh komunitas.