Mobil-mobil ini memiliki pasar yang besar, sehingga permintaan tetap tinggi, yang akhirnya membantu menjaga harga bekasnya.
BACA JUGA:Gagal Beraksi, Pelaku Curanmor di Kawasan Pakjo Palembang Diamuk Massa
BACA JUGA:Kisah Berlanjut, Apakah Dunia Mimpi Buruk Akan Kembali dalam Little Nightmares II
Namun, hal berbeda terjadi pada mobil listrik. Penurunan harga jual kembali yang signifikan membuat banyak orang enggan untuk membeli mobil listrik, terutama dalam kondisi bekas.
Mobil Listrik: Harga Jual yang Sulit Diprediksi
Mobil listrik dikenal memiliki harga bekas yang fluktuatif, bahkan cenderung terus menurun dari waktu ke waktu.
ada beberapa faktor yang menyebabkan harga mobil listrik bekas anjlok.--wuling.id
Salah satu contoh adalah Wuling Air EV yang diluncurkan pada tahun 2022 dengan harga sekitar Rp238 juta hingga Rp300 juta, tergantung tipenya.
BACA JUGA:Indosat Perkenalkan Fitur Deteksi Kebocoran Data Pribadi dengan Biaya Hanya Rp 1
BACA JUGA:BMKG SMB II Palembang: Hujan di Wilayah Sumatera Selatan Terjadi Secara Alami
Namun, hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, harga bekas mobil ini turun drastis hingga Rp150 juta, dengan penurunan mencapai lebih dari 40%.
Hal yang sama terjadi pada Hyundai Ioniq 5, yang pertama kali diluncurkan dengan harga antara Rp718 juta hingga Rp759 juta, tergantung pada kapasitas baterai.
Namun, dalam waktu kurang dari dua tahun, harga bekasnya hanya berkisar di Rp500 jutaan. Penurunan harga yang signifikan ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang membuat harga mobil listrik bekas bisa jatuh begitu drastis?
Faktor Utama: Baterai Mobil Listrik
BACA JUGA:Pemkab dan Kejari OKI Pasang Plang di Hutan Kota Kayuagung, Amankan Aset Negara
BACA JUGA:Tales of Kenzera: ZAU – Petualangan Fantasi yang Memukau