"AI membuat segala sesuatu menjadi seamless dan embedded. Ini berarti prosesnya dari ujung ke ujung, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran, terutama dalam konteks ancaman siber. Ini tentu menjadi tantangan besar bagi kita semua," ujar Destry.
BACA JUGA:Satgas Kamseltibcarlantas Gelar Patroli di Kota Muara Enim
BACA JUGA:Ditangkap di Sumut, Ini Motif Imam Samudra Tembak Mati Nugroho
Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menyoroti pentingnya privasi dan keamanan data.
Ia menekankan bahwa menjaga privasi dan keamanan data adalah tantangan utama yang harus dihadapi di masa depan.
"Sudah dijelaskan bahwa risiko seperti serangan siber dan kebocoran data akan berdampak serius pada kredibilitas kita jika kita gagal menjaga keamanan data dan privasi," kata Agusman.
Lebih lanjut, Agusman menekankan pentingnya regulasi yang adaptif dan progresif agar dapat mengikuti perkembangan AI tanpa menghambat inovasi.
BACA JUGA:Polemik Pengesehan APBD Tahun 2025 oleh DPRD Palembang, Kejaksaan : Menunggu Hasil Data
BACA JUGA:Isi Otak Artificial Intelegence AI Diperkirakan Melampaui Kemampuan Otak Manusia
Ia juga menyoroti pentingnya penerapan etika dalam penggunaan AI, yang menurutnya akan meningkatkan kepercayaan publik.
"Etika ini sangat penting karena memastikan bahwa publik percaya bahwa AI membuat kita lebih bertanggung jawab dalam pengembangan teknologi informasi dan sektor keuangan secara keseluruhan," pungkas Agusman.