Perbankan Semakin Mengadopsi AI, BI dan OJK Beri Peringatan

Rabu 11-09-2024,07:06 WIB
Reporter : Moes Mulyadi
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID,- Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau perangkat yang menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI  semakin marak di sektor bisnis, termasuk perbankan.

Meskipun membawa banyak manfaat, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi oleh pelaku industri, termasuk Perbankan untuk mengadopsi Artificial Intelegence atau perangkat AI.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyampaikan bahwa meski perangkat AI memberikan banyak keuntungan di sektor perbankan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan.

Terutama terkait data pribadi. Menurutnya, data dan informasi yang dimasukkan ke dalam perangkat AI harus akurat karena kesalahan data dapat mempengaruhi interpretasi AI itu sendiri.

BACA JUGA:Mengulas Modifikasi Toyota Fortuner Teranyar!

BACA JUGA:Rapat Paripurna Pengesahan APBD Palembang Tahun 2025 Ditunda

"Salah satu risiko yang sering muncul, terutama saat kami berupaya menjaga stabilitas sistem keuangan, adalah peningkatan konsentrasi risiko gagal bayar," ujar Destry pada Senin (9/9/2024).

Seiring perkembangan AI, Destry menilai adanya potensi munculnya perilaku kawanan (herding behavior) di antara lembaga keuangan, yang dapat menyebabkan risiko terkonsentrasi pada satu titik.

Selain itu, kompleksitas produk keuangan yang semakin meningkat juga menjadi perhatian karena dapat memperbesar kerentanan nasabah dalam memahami karakteristik dan risiko dari produk yang kompleks.

"Risiko semacam ini bisa diminimalisir dengan penyesuaian cepat terhadap berbagai risiko yang ada. Pertama, pastikan keamanan data dengan menggunakan enkripsi, firewall, dan melakukan audit secara rutin," tambahnya.

BACA JUGA:Komisi II DPRD Kota Palembang Sidak Pasar 16 Ilir Pasca Perusakan dan Penjarahan oleh OTD

BACA JUGA:Polsek Mariana Ungkap Kasus Tindak Pidana Narkotika, Amankan 2 Pelaku Beserta Barang Bukti

Destry juga mendorong lembaga keuangan untuk mengatasi bias dalam algoritma, terutama dalam penggunaan data yang beragam.

Ia menekankan pentingnya mematuhi regulasi dengan selalu memperbarui aturan yang berkaitan dengan penggunaan AI dan mitigasi risiko operasional.

Lembaga keuangan juga disarankan untuk melakukan pengujian dan simulasi secara menyeluruh, serta menyiapkan rencana kontingensi.

Kategori :