Keluarga Jang juga menjadi target eksekusi, sementara istrinya, Kim Kyong-hui, bibi kandung Kim Jong Un, selamat meski diberhentikan dari jabatan penting dalam pemerintahan.
Kim Jong Un juga pernah mengeksekusi tiga remaja pada Oktober 2022. ''Ini mengerikan, dimana remaja yang seharusnya bebas berekpresi malah dihukum mati,'' kata Musklis seorang marketing iklan.
Dua dari mereka dihukum mati karena mendistribusikan film-film Korea Selatan, sementara satu remaja lainnya dieksekusi karena membunuh ibu tirinya.
Hukuman ini dilaksanakan secara terbuka di hadapan publik sebagai peringatan bagi warga yang berani melanggar hukum.
BACA JUGA: Apel Pagi Kemenkumham Sumsel Berikan Apresiasi Kepada Pegawai Teladan
BACA JUGA:Motor Matic dengan Bagasi Besar Menjadi Solusi Praktis untuk Mobilitas Harian
Pemerintah Korea Utara memiliki aturan keras terhadap penyebaran budaya asing, terutama konten dari Korea Selatan yang dianggap merusak nilai-nilai revolusi negara.
Fenomena penyebaran film-film asing, terutama dari Korea Selatan, menjadi perhatian serius pemerintah Korea Utara.
Banyak warga yang secara diam-diam menonton film atau drama Korea melalui perangkat seperti USB flash drive dan kartu SD.
Penyelundupan film dari China ke Korea Utara semakin marak, dan pemerintah setempat kerap menghukum keras pelaku yang tertangkap menonton atau mendistribusikan film-film tersebut.
BACA JUGA:Mengungkap Tren Terkini dalam Periklanan Digital dan Teknologi Canggih yang Mengubah Industri
BACA JUGA:Inovasi Terbaru di Dunia Sensor dan Aktuator, Teknologi yang Mengubah Industri
Laporan dari kelompok hak asasi manusia di Korea Selatan, Transitional Justice Working Group (TJWG), menunjukkan bahwa setidaknya tujuh orang telah dieksekusi dalam 10 tahun terakhir karena terlibat dalam aktivitas ini.
Pada tahun 2018, seorang jenderal dieksekusi mati karena memberikan jatah makanan tambahan kepada pasukannya tanpa izin.
Hyon Ju-song, seorang letnan jenderal yang bertanggung jawab atas inspeksi layanan Angkatan Bersenjata Rakyat Korea Utara, dieksekusi di depan umum dengan 90 tembakan peluru di lapangan tembak Akademi Militer Kang Kon di Pyongyang.
Rezim Kim Jong Un terkenal dengan tindakan eksekusi yang brutal terhadap siapa pun yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaannya.