Menurut laporan dari Chosun TV, yang dikutip oleh Deccan Herald, sekitar 20 hingga 30 pejabat tinggi dieksekusi pada waktu yang sama.
BACA JUGA:Aprizal Hasyim Resmi Dilantik Jadi Sekda Palembang Definitif
BACA JUGA:Assam Laksa Khas Penang, Sajian Segar dengan Kuah Pedas Asam
Yang Moo-jin, Presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, mengatakan bahwa kombinasi faktor tersebut dapat memperburuk situasi dan membuat rezim semakin tegas dalam menegakkan hukum.
Laporan mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara terus meningkat.
faktor yang mempengaruhi kebijakan keras berupa eksekusi mati oleh Kim Jong Un.--kim._jong._un
Menurut laporan Hak Asasi Manusia Korea Utara 2023, yang berdasarkan kesaksian 508 pembelot, eksekusi mati sering dilakukan di depan umum, dengan warga negara dipaksa menyaksikan sebagai bentuk intimidasi dan kontrol sosial.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa praktik eksekusi publik ini adalah bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga ketertiban dan kekuasaan.
BACA JUGA:Headphone Terbaik untuk Musik, Tips dan Panduan Memilih yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Inovasi Terbaru di Dunia Sensor dan Aktuator, Teknologi yang Mengubah Industri
Julie Turner, utusan khusus Amerika Serikat untuk hak asasi manusia di Korea Utara, menekankan pentingnya tekanan internasional terhadap pelanggaran ini.
Selama masa pemerintahannya sejak 2011, Kim Jong Un telah melakukan banyak eksekusi terhadap pejabat tinggi, termasuk keluarga terdekat.
Salah satu yang paling menonjol adalah eksekusi Jang Song Thaek, pamannya, pada tahun 2013.
Awalnya dilaporkan bahwa Jang dieksekusi oleh regu tembak, tetapi media China kemudian melaporkan bahwa ia mungkin dibunuh dengan cara yang lebih brutal, yaitu diumpankan kepada anjing kelaparan.
BACA JUGA:Motor Matic dengan Bagasi Besar Menjadi Solusi Praktis untuk Mobilitas Harian
BACA JUGA: Berusia 19 Tahun, PALTV Akan Menuju Go Sumsel dan Terbaik