Mengejutkan! Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump Dalam Pilpres AS

Jumat 06-09-2024,15:18 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

Di sisi lain, Donald Trump yang merupakan kandidat presiden dari Partai Republik pada pemilu mendatang, telah berulang kali mengungkapkan pujian terhadap Putin.

Trump pernah mengatakan bahwa jika ia terpilih kembali, ia akan menyelesaikan konflik Ukraina dalam waktu "24 jam".

Pujian tersebut direspon oleh Putin pada Juli 2024, yang menganggap pernyataan Trump sebagai hal yang serius.

Selain itu, Putin juga mengecam hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan AS terhadap Trump terkait berbagai kasus hukum yang sedang dihadapinya, menyebutnya sebagai bentuk “persekusi”.

BACA JUGA:Nissan Serena e-Power : Mobil Keluarga Canggih dan Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Ajang Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2024: Jadilah Duta Batik Muda Indonesia!

Meski ada indikasi bahwa Putin tampak lebih bersimpati kepada Trump, Kremlin tetap menegaskan bahwa siapa pun yang terpilih sebagai presiden AS, tidak akan membuat perubahan signifikan dalam pendekatan Rusia terhadap konflik Ukraina.

Kremlin bersikukuh bahwa konflik ini tidak bergantung pada hasil pemilihan di Amerika Serikat.

Ketegangan yang Terus Berlanjut

Komentar Putin tentang Kamala Harris muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia.

BACA JUGA:Penolakan Relokasi Pedagang akan Tempuh Jalur Hukum

BACA JUGA:Video Bullying Viral, Polisi Selamatkan Masa Depan Pelajar Melalui Mediasi

Sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 2022, hubungan kedua negara semakin memburuk, dengan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan balasan yang saling dijatuhkan.

Sementara itu, sebagian besar media AS telah menarik atau mengurangi keberadaan staf mereka di Rusia, terutama setelah Moskow memberlakukan undang-undang yang membatasi liputan independen terkait konflik tersebut.

Dengan pemilihan presiden AS yang semakin dekat, tuduhan campur tangan Rusia menjadi salah satu isu utama.

Namun, Rusia terus membantah segala keterlibatan dalam pemilu AS, sementara Amerika Serikat tetap waspada terhadap potensi pengaruh negara-negara asing dalam proses politik domestiknya.

Kategori :