Kemudian Ridho bermain dengan membuka baut penyangga yang ada di samping tiang bendera, sehingga membuat tiang bendera tersebut miring dan menyentuh kabel listrik.
Ketika kedua korban hendak memasang kembali baut itu, korban HF dan HB tiba-tiba terkena sengatan arus listrik.
BACA JUGA:Menilik Hukum Nikah Beda Agama Menurut Pandangan Islam
BACA JUGA:Mengoptimalkan Kesehatan dengan Xiaomi Body Composition Scale S400
Sontak kedua korban pun terpental dan korban HF meninggal dunia, sementara HB langsung dilarikan ke Rumah Sakit.
Sementara itu, Plh Kapolsek Ilir Barat I AKP Heri mengatakan kasus tersebut tengah diselidiki oleh Satreskrim Polrestabes Palembang.
"Tanya ke Polrestabes saja, Polrestabes yang menangani kasus itu," ujar AKP Heri ketika dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp.
Ayah Korban Ikhlas dan Tak Mau Tuntut Siapa yang Salah
BACA JUGA:Grab Indonesia Perluas Armada Mobil Listrik
BACA JUGA: Di Balik Topeng Feminisme, Apa yang Sebenarnya Mereka Inginkan?
Suasana rumah duka korban HF, Rabu (28/8/2024).-Heru Wahyudi-PALTV
Dari pantauan pewarta PALTV di rumah duka di Jalan Faqih Usman Lorong Bakti Kelurahan 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang pada hari Rabu, 28 Agustus 2024, terlihat warga sekitar dan pihak keluarga masih berdatangan, untuk menguatkan keluarga yang ditinggalkan almarhum HF.
Ayah korban HF, Setiadi Harjanto, mengungkapkan awalnya ia diberi tahu oleh pihak sekolah bahwa anaknya HF dibawa ke Rumah Sakit setelah tersengat listrik.
"Ya, saya diberitahu dan langsung meluncur ke Rumah Sakit melihat kondisi anak saya sudah koma. Meski pihak dokter sudah berupaya namun anak saya sudah tidak bisa diselamatkan lagi," tutur Setiadi Harjanto dengan raut muka sedih ketika ditemui di rumah duka.
Meski terlihat masih tidak menyangka sang anak pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, Setiadi Harjanto mengatakan tidak akan mengungkit siapa yang salah yang mengakibatkan anaknya meninggal.
BACA JUGA:iPhone 16 Pro Max: Semua Peningkatan Dari Smartphone Ultra-Unggulan Apple