PALTV.CO.ID - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan yang memadai dari perbankan.
Salah satu solusi yang kini mulai diterapkan untuk mengatasi masalah ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Teknologi AI dinilai mampu membantu UMKM mendapatkan modal dengan lebih mudah dan efektif.
Gunawan Woen, Co-Founder dan CEO ESB, menjelaskan bahwa UMKM di sektor makanan dan minuman sering kali diabaikan oleh bank, yang menganggap sektor ini tidak layak atau "tidak bankable".
BACA JUGA:Menikmati Segarnya Pundi Rupiah dari Berdagang Es Dogan di Musim Kemarau Melanda Palembang
BACA JUGA:Nasabah Tidak Aktif Bisa Menjadi Beban Bagi Bank Digital
Kondisi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan mendapatkan kredit yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usahanya.
Menurut Gunawan, Sistem perbankan tradisional biasanya menggunakan metode credit scoring konvensional.
Hal ini membuat UMKM yang dianggap tidak layak oleh bank sulit mendapatkan akses ke kredit. Dengan adanya AI, menurutnya ESB dapat memberikan visibilitas terhadap transaksi dan arus kas UMKM, sehingga risiko untuk pemberian pinjaman bisa diminimalkan.
Ini memberikan kesempatan bagi institusi keuangan untuk masuk dan mendukung industri ini. Hal ini disampaikan Gunawan di acara yang diadakan di Kantor AC Ventures, Jakarta Pusat, bebarapa hari lalu.
BACA JUGA:Pedagang Tolak Pembayaran Uang Tunai Siap-siap Denda Rp200 Juta, BI Ingatkan Kepatuhan UU Mata Uang
BACA JUGA:Persaingan Bisnis Makin Berat, Nasabah Aktif Bank Digital hanya 20-25 Persen
Teknologi AI dinilai mampu membantu UMKM mendapatkan modal dengan lebih mudah dan efektif.--freepik.com/@rawpixel.com
AI berperan penting dalam mengumpulkan data dan persyaratan yang dibutuhkan oleh UMKM untuk memperoleh kredit dari bank.
Sistem yang dikembangkan oleh ESB dapat memperbarui data secara real time, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja bisnis UMKM.