Sebelumnya diberitakan, sebuah video dibagikan oleh seorang Wali Murid di akun Instagram @cecememe28 memperlihatkan kondisi anaknya dirawat di RS Charitas Palembang, setelah mendapat kekerasan oleh kakak kelas.
Pemilik akun itu menceritakan bahwa sang anak mengalami memar akibat dipukul dan ditendang oleh kakak kelasnya. Ia juga mengunggah video saat membuat laporan di Polda Sumsel.
BACA JUGA:Meski Kembalikan Uang Korupsi, Ketum KONI Sumsel Hendri Zainuddin Tetap Dituntut 1,5 Tahun
BACA JUGA: Pelimpahan Tersangka Dugaan Korupsi Jargas PT SP2J Tidak Diborgol, Ini Jawaban Kejati Sumsel!
Saat ditemui di rumahnya pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, Cornelia (33) warga Jalan Sambu Kapten A Rivai 26 Ilir Palembang menjelaskan, awalnya ia mendapatkan telepon dari guru bahwa anaknya dipukul saat jam istirahat. Ia bersama suami pun ke sekolah menjemput sang anak.
"Pas sampai di sekolah, kami lihat ada orang tua terlapor katanya minta maaf ke anak saya. Di dalam mobil, baru anak saya cerita kalau dia dipukuli," ujar Cornelia.
Menurut Cornelia, anaknya M (korban) mengalami trauma berat dan tak mau pergi sekolah, Rabu (7/8/2024).-Mulyadi-PALTV
Cornelia mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat M sedang istirahat dan naik ke lantai 5 untuk melihat anak-anak bermain bola.
Kemudian M melihat terlapor C ditertawakan oleh pelajar lain, C lalu mengejar M dan memukuli dan menendang korban sebanyak tiga kali di perut menggunakan lutut.
BACA JUGA: Karyawan BUMN Nunggak Angsuran Kendaraan Roda Empat Selama 18 Bulan Kini Digugat di PN Palembang
BACA JUGA: Tahap II, Empat Tersangka Dugaan Korupsi Jargas PT SP2J Tanpa Diborgol dan Kenakan Rompi Tahanan
Akibat dari kejadian itu, korban M yang masih duduk di bangku sekolah Kelas 5 mengalami trauma dan ketakutan.
"Anak saya mengalami trauma berat, hingga saat ini tidak mau sekolah," pungkas Cornelia.