Ini menunjukkan bahwa pendapatan dan daya beli penduduk Thailand lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia, sehingga pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia lebih lambat dibandingkan Thailand," jelas Yannes.
Sebagai kesimpulan, efek samping dari subsidi mobil listrik di Thailand mungkin tidak langsung terjadi di Indonesia, tetapi produsen otomotif dan pemasok komponen lokal harus siap beradaptasi.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mengembangkan komponen kendaraan yang mampu menggunakan bahan bakar terbarukan atau biofuel untuk menjaga keberlanjutan industri otomotif nasional.