Penurunan penjualan mobil listrik secara keseluruhan telah memaksa beberapa produsen untuk menunda rencana mereka untuk menjadi sepenuhnya listrik pada akhir dekade ini.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri mobil listrik adalah kurangnya infrastruktur pengisian daya yang memadai dan luas. Konsumen masih merasa enggan untuk beralih ke mobil listrik jika mereka khawatir tentang ketersediaan stasiun pengisian daya, terutama di daerah pedesaan atau selama perjalanan jarak jauh.
Namun, dengan semakin banyaknya investasi dalam infrastruktur pengisian daya, ada harapan bahwa masalah ini akan teratasi dalam beberapa tahun ke depan.
Pemerintah dan sektor swasta sedang bekerja sama untuk membangun lebih banyak stasiun pengisian daya di seluruh negeri, yang pada akhirnya akan membuat mobil listrik menjadi pilihan yang lebih praktis bagi banyak orang.
Berikut adalah beberapa mobil listrik bekas yang mengalami penurunan harga terbesar dalam 12 bulan terakhir menurut data dari iSeeCars:
Jaguar I-PACE: Penurunan harga sebesar $14.053 atau 30,1%
Chevrolet Bolt EV: Penurunan harga sebesar $7.041 atau 28,0%
Hyundai Kona Electric: Penurunan harga sebesar $7.780 atau 26,5%
Kia Niro EV: Penurunan harga sebesar $7.561 atau 24,8%
Nissan LEAF: Penurunan harga sebesar $5.546 atau 24,0%
BACA JUGA:Berbeda dengan Thailand dan Malaysia, Ponsel Realme GT 6T Belum Tersedia di Indonesia
Tesla Model 3: Penurunan harga sebesar $8.932 atau 23,9%
Tesla Model X: Penurunan harga sebesar $13.690 atau 18,8%
Jaguar E-PACE: Penurunan harga sebesar $5.658 atau 16,9%
Tesla Model S: Penurunan harga sebesar $10.399 atau 15,8%