5. Overdriving Transmisi
Overdriving adalah ketika transmisi dipaksa bekerja melebihi kapasitas desainnya. Modifikasi untuk meningkatkan performa mesin tanpa memperhatikan kapasitas transmisi bisa menyebabkan transmisi mengalami tekanan berlebihan, yang berujung pada kerusakan.
Pastikan transmisi yang digunakan mampu menangani tenaga dan torsi yang dihasilkan oleh mesin yang dimodifikasi.
6. Mengabaikan Penggunaan Pendingin Transmisi
Transmisi yang dimodifikasi cenderung bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak panas. Tanpa sistem pendingin yang memadai, panas berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi.
Memasang pendingin transmisi tambahan atau memperbarui sistem pendingin yang ada sangat penting untuk menjaga suhu operasi yang optimal.
7. Tidak Mengganti Kopling atau Torque Converter
Banyak yang hanya fokus pada transmisi tanpa memperhatikan komponen pendukung seperti kopling (pada transmisi manual) atau torque converter (pada transmisi otomatis).
BACA JUGA:Pinjaman Tanpa Agunan, Simak! Kenali Jenis-Jenisnya
Komponen-komponen ini harus sesuai dengan peningkatan performa mesin dan transmisi. Menggunakan kopling atau torque converter yang tidak sesuai dapat menyebabkan slip, kehilangan tenaga, dan kerusakan.
8. Mengabaikan Maintenance Rutin
Setelah melakukan modifikasi, maintenance rutin menjadi lebih penting. Banyak yang berpikir bahwa sekali modifikasi selesai, tidak perlu perawatan lebih lanjut.
Padahal, transmisi yang dimodifikasi memerlukan perawatan ekstra seperti penggantian cairan transmisi secara berkala, pemeriksaan sistem pendingin, dan pengecekan komponen secara menyeluruh untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:CR7 Cetak Rekor Penampilan, Portugal Menangi Laga Perdana Euro 2024 Taklukkan Ceko 2-1
9. Tidak Menggunakan Tools yang Tepat