"Kondisi Arthur sangat serius, karena kelainan tulang ini berpotensi mengancam jiwa, mengingat kedekatannya dengan batang otak. Penggunaan teknologi cetak 3D meningkatkan akurasi operasi rumit ini, yang berhasil, secara signifikan memperbaiki prognosis Arthur," kata ahli bedah hewan Rocio Orlandi yang memimpin tim ahli bedah.
Apa itu pencetakan 3D dan bagaimana proses kerjanya?
Sementara anak anjing tersebut mendapatkan kembali kehidupannya, Anda mungkin penasaran bagaimana sebenarnya printer 3D ini bekerja dengan begitu presisi.
Nah, untuk menyederhanakan, pencetakan 3D adalah proses di mana cetak biru digital digunakan untuk membuat objek fisik lapis demi lapis.
BACA JUGA:Hyundai Siapkan Hyundai N Vision 74 Inovasi Hidrogen di (GIIAS) 2024
Dalam dunia medis, khususnya, teknologi ini memungkinkan pembuatan implan khusus menggunakan bahan biokompatibel seperti titanium.
Bayangkan sebuah cetakan yang sempurna untuk tulang belakang unik Arthur, memberikan dukungan yang superior dan meminimalkan risiko penolakan.
Namun, kisah Arthur hanyalah salah satu contoh bagaimana pencetakan 3D merevolusi dunia kedokteran hewan.
Para profesional kesehatan menggunakan pencetakan 3D untuk menciptakan prostetik yang ringan namun kuat, yang dirancang dengan sempurna sesuai kebutuhan pasien.
BACA JUGA:Pinjaman Tanpa Agunan, Simak! Kenali Jenis-Jenisnya
Teknologi ini juga digunakan dalam implan yang dirancang khusus yang memberikan kecocokan dan fungsi yang lebih alami dibandingkan dengan opsi tradisional.
Model organ dan tulang yang dicetak 3D dapat membantu ahli bedah merencanakan prosedur kompleks dengan lebih akurat.
Menariknya, seiring perkembangan teknologi pencetakan 3D, kita dapat mengharapkan lebih banyak aplikasi inovatif di bidang medis.(*)