Dari kategori KBMI II, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) juga melaporkan kondisi likuiditas yang baik.
Pada kuartal I/2024, rasio LDR BJTM berada di level 70%, menunjukkan masih adanya ruang untuk pertumbuhan.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengungkapkan bahwa outstanding kredit mereka masih bisa tumbuh, dengan sektor produktif yang mengalami pertumbuhan eksponensial.
Manajemen Bank Jatim telah melakukan review terhadap beberapa hambatan dan melanjutkan pencapaian selama tahun 2023 dengan memperluas akuisisi pasar bisnis di sektor riil/produktif, terutama pada segmen UMKM.
BACA JUGA:Basarnas Palembang Temukan 1 dari 4 Orang Korban Terseret Banjir Bandang di Kabupaten OKU
Mereka juga memperkuat captive market pada segmen konsumer melalui program retensi, akuisisi, hingga pengembangan lebih lanjut di captive market.
Busrul Iman menjelaskan bahwa beberapa contoh ekosistem selain bisnis kredit konsumer antara lain pembiayaan proyek pemerintah daerah, pengadaan, termasuk layanan transaksional antar BUMD, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah kendali pemerintah daerah.
Dengan pemantauan ketat dari OJK dan strategi manajemen yang adaptif, bank-bank kecil di Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas likuiditas mereka meskipun di tengah tren suku bunga tinggi.
Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi bank untuk terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan baik.*