16 Persen Pemilik Mobil Listrik Mengalami Kehabisan Baterai Saat Berkendara

Jumat 10-05-2024,07:41 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kendaraan listrik telah dianggap sebagai masa depan mobilitas, menawarkan potensi untuk mengatasi masalah lingkungan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Namun, temuan dari studi ini menyoroti bahwa meskipun kemajuan teknologi, masih ada sebagian pemilik mobil listrik yang menghadapi masalah praktis sehari-hari.

Sebagai contoh, 16% pemilik mobil listrik dalam studi ini mengalami kehabisan baterai.

Menunjukkan bahwa kendala jarak tempuh masih relevan meskipun adanya klaim bahwa kendaraan listrik dapat menempuh ratusan kilometer dengan sekali pengisian daya.

BACA JUGA:PLN Mobile Proliga 2024: Takluk dari Jakarta BIN, Yolla Yuliana Sebut Bukan Harinya Jakarta Electric PLN

Kehabisan baterai ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan stasiun pengisian daya.

Pentingnya jaringan infrastruktur yang memadai untuk pengisian daya menjadi jelas ketika 75% pemilik melaporkan bahwa mereka pernah mengalami situasi di mana semua stasiun pengisian daya penuh.

Bahkan, sebagian dari mereka harus menunggu lebih dari satu jam untuk bisa mengisi daya mobil listrik mereka, mengungkapkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian dalam penggunaan sehari-hari.

Meskipun demikian, ada tren yang menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik mobil listrik lebih memilih untuk mengisi daya di rumah (70%).

BACA JUGA:Video Asusila Hebohkan Warga Kabupaten Ogan Ilir, Diduga Direkam di Sebuah Tempat di Kecamatan Rantau Alai

Menyoroti pentingnya fasilitas pengisian daya yang mudah diakses di tempat tinggal. Namun, ada juga sebagian yang mengandalkan stasiun pengisian daya umum (16%).

Menunjukkan bahwa infrastruktur publik masih memiliki peran yang signifikan dalam mendukung penggunaan mobil listrik.

Tidak hanya itu, studi ini juga menggambarkan perbedaan preferensi pemilik mobil listrik terkait dengan kekhawatiran mereka.

Meskipun biaya operasional menjadi pertimbangan penting, 56% responden lebih stres dengan kekhawatiran akan jarak tempuh daripada biaya.

BACA JUGA:Sultan Mahmud Badaruddin IV Sebut Kebudayaan Melayu di Kota Palembang Semakin Berkembang

Kategori :