Sejarah museum ini tak terpisahkan dari kejayaan Kerajaan Gowa. Bangunan museum adalah rekonstruksi Istana Kerajaan Gowa yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Mangngi-mangngi Daeng Matutu pada tahun 1936.
Kerajaan Gowa, salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara, menikmati masa kejayaan yang luar biasa dan memiliki pengaruh yang kuat di kawasan tersebut.
Pada abad keenam belas, Gowa menjadi pusat perdagangan yang berpengaruh setelah berhasil menggantikan peran Malaka yang jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511.
Kerajaan Gowa terus berkembang hingga abad ke-17, meskipun mengalami perang yang melelahkan melawan VOC Belanda, yang terkenal dengan Perang Makassar (1666-1669).
BACA JUGA:Ulasan Mengemudi All New Mazda CX-60: Kesempurnaan dalam Kemasan!
Museum Balla Lompoa tidak hanya menawarkan sejarah yang kaya, tetapi juga koleksi barang-barang berharga yang mencerminkan kemegahan dan keindahan Kerajaan Gowa.
Lebih dari 140 artefak kerajaan, termasuk perhiasan, mahkota, keris, dan benda-benda lainnya yang terbuat dari emas murni dan dihiasi dengan berlian dan batu permata, mengisi ruang pameran museum.
Salah satu pusaka yang menarik adalah mahkota berbentuk lima kelopak bunga teratai dengan berat 1,768 gram, yang diperkirakan berasal dari abad ke-14.
Mahkota ini, dengan 250 permata dan berlian yang mempercantik, adalah simbol kekuasaan kerajaan dan digunakan dalam upacara penting seperti pelantikan raja.
BACA JUGA:Mengungkap Perbandingan Antara Ninja ZX25R dan Ninja 400: Pilihannya Ada pada Detailnya
Pengunjung juga dapat melihat tatarapang, sebuah keris emas yang diberikan oleh Kerajaan Demak, serta berbagai artefak lainnya seperti tombak, naskah lontara, dan Alquran tulisan tangan.
Dari Museum Balla Lompoa, pengunjung dapat belajar dan memahami perjalanan panjang Kerajaan Gowa dan warisan yang telah ditinggalkannya.
Tempat ini adalah bukti hidup betapa pentingnya pelestarian warisan budaya untuk generasi mendatang.
Jadi, saat merencanakan liburan berikutnya, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Balla Lompoa dan merasakan pesonanya sendiri.*