PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Bulan Ramadan selalu disambut dengan sukacita dan penuh keberkahan bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Tradisi berbuka puasa dengan kurma telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah puasa. Konsumsi buah kurma selama bulan suci ini menjadi sangat tinggi, dengan berbagai jenis dan merek kurma tersedia di pasaran, mulai dari etalase toko hingga minimarket.
Kurma, sebagai buah yang tumbuh subur di lingkungan kering seperti padang pasir, kebanyakan berasal dari negara-negara di Timur Tengah.
Salah satu dari negara-negara tersebut adalah Israel, yang dikenal sebagai salah satu produsen terbesar kurma jenis Medjool di dunia.
BACA JUGA:Penemuan Brinicle, Sebuah Misteri Alam Bawah Laut Yang Terungkap
Israel mengirim sekitar 50 persen dari produksi kurma mereka ke Eropa, dengan nilai ekspor yang mencapai miliaran rupiah, demikian diungkapkan oleh FOA dalam sebuah pernyataan.
Namun, tradisi Ramadan juga sering disertai dengan seruan boikot terhadap produk-produk asal Israel. Ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk protes atas kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah korban warga Palestina akibat tindakan brutal pasukan Israel terus meningkat. Sejak invasi Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 69.737 warga Palestina dilaporkan terluka.
Catat Kurma Medjol Dari Israel : Ajakan Menolak Kurma Israel Semakin Menguat Jelang Ramadhan--free pik.com
Dampak dari kekejaman ini turut menciptakan sentimen negatif terhadap produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma.
BACA JUGA:Pendekatan Konservatif Jepang dalam Elektrifikasi Otomotif Mobil Listrik
Perusahaan-perusahaan besar Israel seringkali dituduh mengeksploitasi tenaga kerja Palestina dan sumber daya alam Palestina untuk memproduksi dan memasarkan kurma mereka secara internasional.
Ironisnya, orang Palestina yang menanam kurma tersebut dan memiliki tanah tempat kurma tersebut tumbuh seringkali tidak memiliki kendali atau akses atas hasil panen mereka sendiri.
American Muslim for Palestine (AMP) telah mengidentifikasi 12 merek kurma Israel yang disarankan untuk boikot sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
AMP menegaskan bahwa industri kurma Israel didasarkan pada pencurian tanah Palestina, dengan setidaknya 40 persen tanaman kurma Israel ditanam di permukiman ilegal yang dibangun di tanah milik warga Palestina.