Dibutuhkan dua gear yang mempunyai variabel diameter dan dihubungkan dengan menggunakan belt.
Pada saat diameter drive ini mengecil, maka driven akan mempunyai gear yang ukuran diameternya lebih besar.
Saat drive gear ini membesar, maka driven gear akan jadi mengecil. Hal ini membuat putaran output akan disamakan dengan input yang terdapat pada mesin mobil.
BACA JUGA:Sistem Mitsubishi Xpander Hybrid Melampaui Batas dengan Baterai 1,1 kWh dan Transmisi e-CVT
Transmisi otomatis CVT merupakan jenis transmisi inovasi baru dari hasil pengembangan transmisi otomatis konvensional--Foto : freepik-standret
Transmisi AMT (Automated Manual Transmission)
Transmisi AMT (Automated Manual Transmission) mempunyai mekanisme kerja yang hampir sama dengan sistem transmisi manual.
Perbedaannya yaitu transmisi AMT telah menggunakan aktuator dan sensor dalam melakukan pengoperasian kopling.
Hal tersebut membuat jenis transmisi ini menjadi tidak membutuhkan kopling, namun hanya mengandalkan pedal rem kaki dan pedal gas.
Jenis transmisi ini juga dapat dikendalikan secara manual oleh pengemudi dengan cara mendorong tuas transmisi.
BACA JUGA:Mobil Transmisi, Manakah yang lebih Hemat BBM Mobil Matic atau Manual?
Transmisi DCT (Dual Clutch Transmission)
Transmisi DCT (Dual Clutch Transmission) mempunyai mekanisme kerja transmisi ini hampir sama dengan transmisi AMT.
Namun, transmisi DCT mengandalkan ECU untuk melakukan pemindahan gigi dari kedua unit kopling ganda.