BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Tradisi Masing Masing Daerah di Indonesia Dalam Peringatan Isra Miraj
Seorang yang ingin menasihati hendaklah memiliki niat semata-semata untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Sebagaimana kita ketahui bahwa amalan kebaikan tidak diterima dan tidak dianggap sebagai amalan saleh kecuali jika dilakukan dengan niat yang ikhlas.
Diriwayatkan oleh Umar bin Khathab, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya. (HR Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA:Merayakan Isra Miraj di Nusantara melalui Tradisi Lokal yang Menggetarkan
Seorang yang ingin menasihati hendaklah memiliki niat semata-semata untuk mendapatkan ridha Allah SWT.--freepik.com/@freepik
Seorang Muslim akan mendapatkan pahala jika niat menasihati seseorang dengan ikhlas. Sehingga, nasihat yang diberikan itu bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Selain itu, nasihat yang diberikan juga dapat terhindar dari unsur riya, yaitu rasa ingin dilihat atau didengar dan mengharap pujian dari orang lain.
Menasihati dengan Cara yang Baik dan Benar Sesuai Syariat
Semua hal yang disampaikan dengan cara baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, begitu pun dengan memberikan nasihat.
BACA JUGA:Ini Jenis-jenis Mati Syahid dalam Islam, Tidak Hanya Gugur di Medan Perang
Hendaknya seorang Muslim menyampaikan nasihat dengan cara yang lembut, menggunakan kata-kata yang baik, bisa memberi pengaruh pada orang yang dinasihatinya.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 25, yang artinya:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."
Tidak Menasihati di Depan Umum