BACA JUGA:Amalan yang Diajarkan Rasulullah SAW Saat Terlilit Utang, Insya’ Allah Diberi Kemudahan
Hendaknya seorang Muslim menyampaikan nasihat dengan cara yang lembut, menggunakan kata-kata yang baik, bisa memberi pengaruh pada orang yang dinasihatinya.--freepik.com/@rawpixel.com
Sepatutnya memberi nasihat kepada orang lain tidak di hadapan orang banyak atau di depan umum.
Karena orang yang dinasihati akan merasa dipermalukan dan tersinggung. Sehingga tujuan dari nasihat akan tidak tercapai.
Oleh karena itu, adab-adab dalam memberikan nasihat ini harus kita cermati agar tujuan dari nasihat bisa tercapai.
Seperti yang dikatakan oleh Imam Asy Syafi’i pada laman muslim.or.id, beliau berkata:
BACA JUGA:Bersegeralah! Berikut Amalan yang Tidak Boleh Ditunda-tunda dalam Islam, Simak Penjelasannya!
“Berilah nasihat kepadaku saat aku sendiri. Janganlah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya. Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku. Maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti.”
Tidak Memaksa agar Nasihat Diterima
Saat memberikan nasihat pada seseorang, ada baiknya tidak memaksa orang tersebut menerima nasihat secara langsung.
Memang benar dalam Islam salah satu kewajiban seorang Muslim adalah menasihati saudaranya jika melakukan keburukan atau hal yang salah.
Tetapi, orang yang memberi nasihat hanyalah sebagai orang yang menunjukkan jalan, bukan memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya.
Itulah adab-adab menasihati seseorang dalam Islam yang harus dipahami oleh seorang Muslim. Karena, dengan adab-adab tersebut akan tercipta hubungan silaturahmi dan persaudaraan yang kuat serta munculnya tradisi saling menjaga dalam kebenaran.*