Hal tersebut dikarenakan roller tidak dapat terlempar lebih jauh, pengendara yang sering membawa beban berat pada motor matic umumnya akan mengalami permasalahan ini.
Motor matic yang membawa beban berat dan dipaksa untuk melewati jalanan menanjak setiap hari tentunya akan menyebabkan hal ini terjadi.
Rumah roller yang penyok yang dapat dilakukan penggantian dengan yang baru agar CVT dapat bekerja kembali secara normal.
Komponen V-Belt yang Mengeras
Komponen v-belt merupakan komponen yang terbuat dari bahan karet sehingga lentur namun juga mempunyai usia pakai.
Selagi motor matic sering digunakan, komponen v-belt akan berotasi dalam posisi yang cepat dan membuat suhu yang dihasilkan cukup tinggi.
Hal ini akan mengakibatkan karet v-belt menjadi lebih mudah mengeras atau yang dikenal juga dengan istilah getas.
Tanda dari komponen v-belt yang perlu diganti yaitu muncul retakan yang secara lama kelamaan akan membuatnya putus.
Komponen v-belt yang bermasalah dapat menimbulkan suara berisik dari boks CVT. Pengendara juga akan merasakan akselerasi yang terasa selip atau tidak seimbang dengan putaran gas.
BACA JUGA:Desa Binaan Imigrasi, Peran Aktif Masyarakat dalam Pengawasan Keimigrasian oleh Kemenkumham Sumsel
Terjadi Kerusakan Pada Mangkuk Kopling
Pada saat sedang berakselerasi di jalanan namun tiba-tiba terasa tersendat tentunya dapat menjadi gejala awal kerusakan pada CVT.
Bahkan pengendara dapat merasakannya pada saat motor matic berada pada RPM putaran rendah. Umumnya jika gejala ini dirasakan, seringkali kerusakan terjadi pada mangkuk kopling centrifugal (clutch housing).
Kerusakan dapat terjadi akibat permukaan area kontak mangkuk dengan kanvas kopling yang permukaannya tidak rata.
Hal ini akan mengakibatkan daya cengkeram dari kanvas kopling sentrifugal menjadi tidak optimal dalam mengikat clutch housing.
Jika kerusakan benar-benar terjadi pada permukaan mangkuk dan kanvas kopling tidak rata, solusi yang dapat dilakukan pengendara yaitu melakukan penggantian komponen baru.