Beberapa keuntungan dari bahan bakar hidrogen termasuk emisi air bersih, karena satu-satunya hasil pembakaran adalah uap air (H2O), dan efisiensi energi yang relatif tinggi.
Namun, masih ada beberapa tantangan terkait dengan produksi, penyimpanan, dan distribusi bahan bakar hidrogen. Produksi hidrogen umumnya melibatkan pemisahan hidrogen dari senyawa lain, seperti metana atau air, yang memerlukan energi tambahan.
Selain itu, penyimpanan dan transportasi hidrogen dapat menimbulkan beberapa masalah teknis dan keamanan.
Meskipun demikian, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala ini dan meningkatkan penerapan bahan bakar hidrogen sebagai sumber energi alternatif.
Mobil berbahan bakar hidrogen telah diperkenalkan dan diadopsi di beberapa negara di seluruh dunia. Beberapa negara yang aktif mengembangkan dan menggunakan mobil berbahan bakar hidrogen antara lain:
Jepang: Jepang menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan dan adopsi mobil berbahan bakar hidrogen. Beberapa produsen otomotif Jepang, seperti Toyota dan Honda, telah meluncurkan model mobil hidrogen.
Korea Selatan: Hyundai, produsen mobil asal Korea Selatan, juga telah menghadirkan mobil berbahan bakar hidrogen, seperti Hyundai Nexo.
Amerika Serikat: Beberapa produsen otomotif di Amerika Serikat, seperti Toyota dan Honda, juga telah meluncurkan beberapa model mobil berbahan bakar hidrogen di pasar Amerika Utara.
BACA JUGA:Anies: Palembang Akan Jadi Salah Satu Kota Prioritas untuk Ditingkatkan Kualitasnya, Ini Harapannya!
Eropa: Beberapa negara di Eropa, termasuk Jerman dan Prancis, juga telah melakukan uji coba dan memperkenalkan mobil berbahan bakar hidrogen sebagai bagian dari upaya mereka untuk mencapai target pengurangan emisi.
Tiongkok: Tiongkok, sebagai pasar otomotif terbesar di dunia, juga terlibat dalam pengembangan teknologi mobil berbahan bakar hidrogen.*