PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Museum Le Mayeur, yang terletak di kawasan Sanur, Bali, bukan sekadar sebuah museum seni biasa. Museum ini merupakan tempat yang mempesona, dipersembahkan untuk mengenang kehidupan dan warisan seniman Belgia terkenal, Adrien-Jean Le Mayeur de Merprès.
Le Mayeur datang ke Bali pada tahun 1932 dan segera terpesona oleh keindahan pulau dewata, terutama pantainya, yang kemudian diabadikan dalam lukisannya.
Museum Le Mayeur didirikan pada tahun 1957, beberapa tahun setelah kematian sang seniman. Pendiri museum ini adalah Ni Pollok, istri tercinta Le Mayeur, yang sering menjadi model utama dalam lukisannya.
Mula-mula, museum ini tidak untuk umum, melainkan hanya untuk tamu atau pribadi yang datang untuk mengagumi karya seniman tersebut.
Namun, pada tahun 1985, museum ini dibuka untuk umum dan sejak itu menjadi magnet bagi para pecinta seni dari berbagai penjuru.
Museum Le Mayeur Bali, Peninggalan Benda Seni Prestisius Seniman Belgia Yang Cinta Mati Pada Bali-- Instagram.com/@balitopholiday
Pada tahun 1958, dunia kehilangan seorang maestro lukis yang brilian. Ni Pollok, sebagai penghormatan terhadap suaminya, mengubah rumah mereka menjadi museum.
Awalnya, museum ini hanya untuk melihat karya-karya Le Mayeur, tetapi seiring berjalannya waktu, koleksi museum semakin berkembang dengan tambahan karya seniman lain, baik lokal maupun mancanegara.
Museum Le Mayeur memamerkan lebih dari 88 lukisan karya Le Mayeur sendiri dengan teliti. Model utama dalam sebagian besar lukisannya adalah Ni Polok, istri tercintanya.
Lukisan-lukisan ini mencakup berbagai tema, mulai dari pemandangan alam hingga budaya Bali yang kaya. Setiap lukisan memiliki makna tersendiri dan dibuat dengan menggunakan berbagai teknik dan bahan, menciptakan karya seni yang unik dan memikat.
Museum Le Mayeur Bali, Peninggalan Benda Seni Prestisius Seniman Belgia Yang Cinta Mati Pada Bali-- Instagram.com/@ balitopholiday
Dua lukisan paling terkenal di Museum Le Mayeur adalah “Bali Life” (1938) dan “Ni Pollok di Pantai” (1942).
Lukisan lainnya, seperti "Wanita Bali Berjalan di Pantai" yang dibuat pada tahun 1952, juga menarik perhatian pengunjung. Selain karya Le Mayeur, museum ini juga menampilkan gaya Eropa dari seniman-seniman yang pernah berkunjung ke Bali.