Oleh karena itu, perbaikan gizi sangat penting untuk mencapai tujuan kesehatan ibu dan anak. Dampak jangka panjang dari perubahan iklim, konflik dan COVID-19 telah memperburuk tingkat kekurangan gizi global dan menciptakan kerawanan pangan dan kelaparan di seluruh dunia.
BACA JUGA:Rahasia Sukses: 5 Tips Jitu Membakar Lemak Tanpa Menyiksa Diri
Meskipun kemajuan telah dicapai dalam mengurangi malnutrisi di Ghana, sekitar 7% anak di bawah usia lima tahun masih mengalami obesitas, yang merupakan bentuk malnutrisi yang paling mematikan.
Pemerintah Ghana bekerja keras untuk mengatasi tantangan pangan di seluruh negeri.
3. Pengobatan secara bertahap
Seperti banyak negara lainnya, Ghana menghadapi banyak tantangan, termasuk kurangnya peluang untuk mempertahankan dan meningkatkan keterampilan.
BACA JUGA:Support System, Penjaga Mental yang Tak Ternilai
Petugas kesehatan dalam pencegahan dan pengobatan kerawanan pangan dan kurangnya sumber daya administratif untuk penjangkauan kesehatan masyarakat.
Masalah-masalah ini sangat parah di bagian paling utara Ghana. Malnutrisi dan anemia pernisiosa pada anak balita sering terjadi di sini, dan kejadiannya lebih tinggi pada anak dibandingkan di wilayah lain.
Melalui klinik kesehatan primer Layanan Kesehatan Ghana, USAID telah melatih lebih dari 700 petugas kesehatan di 17 wilayah di Ghana bagian utara tentang cara mengelola dan mencegah malnutrisi.
Dengan memberikan pengetahuan ini kepada penyedia layanan kesehatan, mereka dapat mengintegrasikan layanan gizi ke dalam layanan primer yang memenuhi kebutuhan semua anak.
BACA JUGA: Mengenal Virus Ebola: Pencegahan dan Langkah-langkah Untuk Melindungi Diri
5 Fakta Mengejutkan Penyebab Kekurangan Gizi di Ghana--unsplash.com/@kkchimpy
4. Meningkatkan Taraf Pengetahuan akan Kesadaran Kesehatan
Para pengasuh di komunitas Tuvuu di Ghana utara melihat kesehatan anak-anak mereka membaik, setelah petugas kesehatan terlatih USAID menyarankan mereka untuk menyiapkan makanan yang lebih baik dengan menggunakan bahan-bahan lokal.
Sistem pelayanan kesehatan primer, yang didukung oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan berkualitas, akan meningkatkan angka harapan hidup, meningkatkan pemerataan kesehatan dan memungkinkan masyarakat untuk hidup lebih lama.