PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Penyakit kulit mata ikan atau orang Palembang menyebutnya bubulan, merupakan bulatan kecil atau sedang yang mengeras dan mengganggu. Terlebih jika mata ikan itu berada di bawah telapak kaki sehingga ketika menapak akan terasa sakit.
Meskipun tidak berbahaya tapi mata ikan ini tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Melainkan harus dibuang. Nah biasanya orang akan melakukan operasi kecil untuk membuang mata ikan tersebut.
Mata ikan, sering kali dianggap memerlukan intervensi operatif, ternyata dapat diatasi dengan beragam metode yang tidak selalu melibatkan tindakan bedah.
Salah satu pendekatan yang simpel namun efektif adalah memanfaatkan air hangat dan batu apung.
BACA JUGA:9 Sistem Penggerak Roda: Mengungkap Kinerja dan Komponen Utama
Dengan merendam kaki dalam air hangat dan menggosok lembut menggunakan batu apung yang telah dibasahi, kulit mati pada mata ikan dapat terangkat.
Ini berlaku bagi mata ikan yang muncul di permukaan dan bukan yang kulit matinya membentuk kulit mati yang menebal ke dalam. Untuk kasus mata ikan yang penebalan sampai ke dalam lapisan jaringan dalam kulit, memang perlu pengangkatan.
Proses ini memberikan kelegaan tanpa memerlukan campur tangan medis, meskipun hasilnya dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu.
Pada kasus mata ikan yang tidak terlalu parah, dokter dapat mengambil pendekatan non-bedah dengan menipiskan lapisan kulit yang tebal menggunakan pisau.
Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan membentuk ulang kulit yang mengalami penumpukan karena gesekan.
Meskipun prosedur ini lebih sederhana daripada operasi, tetapi tetap memerlukan bimbingan profesional.
Selain itu, terdapat opsi pengobatan awal melalui obat-obatan, terutama salep yang mengandung asam salisilat. Asam salisilat dapat membantu melunakkan dan mengangkat kulit yang mati.
Penting untuk diingat bahwa individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau masalah perifer.
BACA JUGA: Keputusan Mendalam Holly Willoughby: Meninggalkan Jejak di Dunia Hiburan