3. Nyalakan Mesin dan Cek Ulang Tegangan
Nyalakan mesin dan biarkan berjalan pada putaran 2000 RPM. Ini akan memberikan beban arus pada aki dan mengaktifkan regulator alternator.
Cek ulang tegangan aki dengan voltmeter. Jika tegangan berada di kisaran antara 13 hingga 14.5 volt, ini menunjukkan bahwa alternator berfungsi dengan baik. Namun, jika tegangan tidak sesuai, alternator mungkin mengalami masalah.
4. Pantau Indikator Volt/Ampere
BACA JUGA:Beberapa Hewan Ini Boleh Dibunuh Bahkan Disunahkan dalam Islam, Ternyata ini Alasannya
Beberapa mobil dilengkapi dengan indikator volt/ampere yang menunjukkan tegangan keluaran alternator. Nyalakan AC, pemanas, lampu depan, dan aksesori lainnya untuk memberikan beban pada alternator.
Pantau indikator tersebut dan lihat apakah ada penurunan tegangan yang signifikan. Jika tegangan tetap tinggi saat mesin menyala, ini mengindikasikan kesehatan yang baik.
5. Dengarkan Suara Alternator
Selama mesin menyala, perhatikan adanya suara berisik dari alternator. Suara berisik atau berderak mungkin menunjukkan masalah pada bearing alternator. Suara ini dapat menjadi lebih keras saat Anda menyalakan aksesori tambahan.
BACA JUGA:6 Cara Praktis Agar Mur Roda Mobil Mudah Dibuka dan Aman Saat Perjalanan
6. Uji dengan Menaikkan Beban
Tes lebih lanjut alternator dengan menaikkan beban listrik. Nyalakan radio dan gas mesinnya. Jika radio menjadi bising saat Anda menekan pedal gas, ini bisa menunjukkan masalah pada alternator yang gagal menangani beban listrik tambahan.
7. Gunakan Jasa Bengkel Gratis
Jika Anda tidak yakin dengan hasil pemeriksaan sendiri, temukan bengkel yang menawarkan pemeriksaan alternator gratis.
BACA JUGA:Stang Sepeda Motor Bergetar di Kecepatan Tertentu, Cepat Perbaiki atau Bahaya Mengintai!
Banyak bengkel yang bersedia memeriksa alternator secara gratis jika Anda berniat untuk membeli alternator dari mereka. Lepaskan alternator dan bawa ke bengkel tersebut untuk memastikan hasil pemeriksaan yang lebih akurat.