Oleh karena itu, sebagai pemilik mobil perlu penyesuaian kebiasaan dan persiapan agar perjalanan tidak terganggu.
Apalagi pengisian baterai mobil ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum lagi ketersediaan stasiun pengisian listrik dan pengisian fast charging yang masih terbatas.
Sebagai ilustrasi, dengan menggunakan charger konvensional, pengisian baterai dari kondisi kosong hingga penuh dapat memakan waktu antara 6 hingga 12 jam.
Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi pengguna mobil listrik yang berencana melakukan perjalanan jarak jauh.
BACA JUGA:AC Mobil Tidak Dingin Dan Bau?. Cek Evaporator Dulu, Kemungkinan Bocor Atau Ada Sebab Lain
4. Keterbatasan tempat servis atau bengkel
Seperti kendaraan pada umumnya, mobil listrik juga memerlukan perawatan secara berkala. Secara umum, perawatan berkala pada mobil listrik tidak jauh berbeda dengan mobil konvensional.
Namun, beberapa sektor tertentu, seperti baterai dan motor listrik, memerlukan dukungan teknis, suku cadang khusus, dan mekanik yang memiliki kualifikasi khusus.
Di banyak negara, ketersediaan layanan tersebut masih terbatas dan umumnya hanya tersedia di kota-kota besar.
BACA JUGA:Simak, Ini Alasan Mengapa Membeli Motor Bekas Lebih Menguntungkan?
5. Nilai jual kembali yang masih rendah
Tidak banyak pemilik mobil yang khawatir dengan nilai jual kembali atau resale value mobil listrik mereka mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini tentu memiliki dampak besar bagi calon pembeli untuk mempertimbangkan memiliki mobil listrik ini.
Namun, sepertinya hal ini akan mengalami perubahan seiring dengan peningkatan jumlah mobil listrik yang beredar.
BACA JUGA:Stop Jangan Asal Beli Motor Seken, Motor Dimodif Cepat Rusak Hingga Bisa Kebakaran
Dengan semakin banyaknya mobil listrik di pasar, pasar mobil listrik bekas juga diperkirakan akan terbentuk dengan lebih baik.*