BACA JUGA:Menurut Ajaran Islam, Kapan Waktu yang Tepat Membagi Warisan?
“Sombong terjadi ketika seseorang menolak kebenaran dan meremehkan orang lain, sementara ujub terbatas hanya pada rasa bangga terhadap dirinya sendiri, seolah-olah hanya dirinya yang memiliki kelebihan,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid Basalamah juga membahas kiat-kiat untuk tidak terjerumus ke dalam sifat-sifat ujub ini.
Salah satunya adalah ketika seseorang cenderung melakukan perbuatan yang salah, maka dia harus mengingat ancaman Allah SWT terhadap perbuatan dosa tersebut.
“Sebagai contoh, masalah sombong, kata Nabi, siapapun yang dalam hatinya ada sebesar biji sawi sifat kesombongan, dia tidak akan mencium bau surga," ungkap Ustadz Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Larangan yang Patut Kamu Ketahui Ketika Berada di Masjid Nabawi
Bahaya Ujub, Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang suka membanggakan diri sendiri. Hal ini tercantum dalam Surat Lukman ayat 18 yang menerangkan bahwa manusia dilarang bersikap angkuh dan sombong serta meremehkan orang lain.
Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Lukman: 18)
Perilaku ujub memiliki dampak negatif terhadap para pelakunya. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap sikap ujub yang mungkin ada dalam diri kita.
Setiap Muslim seharusnya memiliki sikap percaya diri dalam melaksanakan tanggung jawab dan pekerjaan.
BACA JUGA:Maraknya Nikah Misyar, Apa Itu Nikah Misyar dan Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Namun, jika percaya diri tersebut melewati batas hingga merendahkan orang lain, inilah yang disebut sebagai ujub dan dilarang oleh Allah SWT.
Mengutip dari buku Akidah Akhlak, Abu Bakar Ra pernah berkata: "Jangan sekali-kali kamu meremehkan seorang Muslim, karena di hadapan Allah SWT, orang Muslim yang rendah adalah mulia."
Dalam Islam, sifat ujub dianggap sebagai penyakit hati yang harus dihindari, karena dapat membawa seseorang ke dalam jurang dosa besar, bahkan ke dalam sikap sombong yang lebih berbahaya.
Kita harus selalu ingat bahwa segala kelebihan dan kemampuan yang kita miliki adalah anugerah dari Allah SWT, dan seharusnya kita bersyukur atas karunia tersebut.*