SEKAYU, PALTV.CO.ID - Kebakaran hutan dan lahan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Musi Banyuasin, masih menjadi permasalahan serius.
Pagi ini selasa 31 Oktober 2023, warga kota Sekayu Muba terbangun dengan kabut asap yang begitu pekat, mengganggu aktivitas harian mereka.
Kondisi ini semakin meresahkan sejumlah warga yang terpaksa keluar dari rumah dengan hati-hati, karena jarak pandang mereka terbatas hanya beberapa puluh meter. Selain itu, para siswa yang hendak pergi ke sekolah harus mengenakan masker untuk menjaga kesehatan mereka.
Siti Rahmah (42) , seorang ibu rumah tangga penduduk Kota Sekayu, merasakan dampak dari kabut asap ini. "Hari-hari ini asapnya dangat pekat mas melihat saja sulit. Baru bangun saja mata sudah perih" katanya.
BACA JUGA:Penggalangan Dana Aksi Solidaritas Palestina Terkumpul Rp117 juta dan Perhiasan Ibu-ibu Pengajian
Ibu Rahmah ini mengungkapkan bahwa dia khawatir akan kesehatan anak-anaknya, terutama karena jarak pandang yang sangat terbatas. Mereka harus memakai masker setiap kali keluar rumah, dan aktivitas sehari-hari mereka benar-benar terganggu. "Saya hanya berharap situasi ini bisa segera berakhir." Harap Siti.
Sri Fatwa, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan DLH Muba, mengakui jika kwalitas udara saat ini masuk kedalam kategori tidak sehat, " Benar jika dilihat dari aplikasi IQAIR, di situ menunjuk jika kondisi udara di sekayu saat tidak sehat. " Jelas Farwa.
Ia menjelaskan dimana Partikel mikro seperti PM 2,5 dan PM 10 yang ada di udara saat ini mencapai tingkat yang sangat tinggi atau di ambang batas, dimana angka PM 2,5 berada 179. " Tentunya hal ini melebihi ambang batas yang aman dan berpotensi merugikan kesehatan manusia, terutama bagi warga yang rentan terhadap gangguan pernapasan." Jelas Sri Fatwa .
Sementara itu kapal BPBD Muba Patih Riduan mengatakan hingga selasa 31 oktober 2023 jika titik hotspot atau lahan yang terbakar di musi Banyuasin hanya ada dua titik, yakni di wilayah kecamatan lalan dan kecamatan lais, dimana kebakaran tersebut tidak begitu signifikan karena danya hujan dalam beberapa hari terakhir.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas Palestina, Ibu-ibu Pengajian di Prabumulih Donasi Perhiasan
Kondisi ini semakin meresahkan sejumlah warga yang terpaksa keluar dari rumah dengan hati-hati, --Foto : Ruzi PALTV
Ia memastikan jika kabut asap yang menyelimuti Kota Sekayuu dalam dua hari terkahir tersebut merupakan asap kiriman dari kabupaten tetangga.
"Kalau titik hotspot sampai hari ini hanya dua titik, yakni di desa Karang Agung Lalan dan Danau Cala Lais, asap yang menyelimuti kota sekayu ini merupakan kiriman dari luar kabupaten muba mengingat arah angin yang mengarak ke arah Kabupaten Muba " Pungkas Pathi.(*)