Putin Mendorong Dukungan untuk Palestina dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota

Jumat 13-10-2023,18:03 WIB
Reporter : Firman Hidayat
Editor : Muhadi Syukur

PALEMBANG, PALTV.CO.ID -  Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali menegaskan komitmennya terhadap pendirian negara Palestina yang merdeka dan penerapan resolusi PBB yang relevan.

Pada sesi pleno Pekan Energi Rusia di Moskow, Putin mengungkapkan posisi Rusia terkait konflik antara Israel dan Hamas.

"Selama beberapa dekade Posisi Rusia, yang saya sebutkan sebelumnya, telah ada . Hal ini tidak hanya berkaitan dengan peristiwa tragis saat ini, namun telah menjadi pandangan yang telah dikenal oleh Israel dan teman-teman kami di Palestina.

Kami selalu mendukung penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB, terutama dalam konteks pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Putin, seperti yang dilaporkan oleh Middle East Monitor pada Jumat (12/10).

BACA JUGA: Gempuran Serangan Israel, 400 Warga Rusia Mengungsi ke Jalur Gaza

Putin menekankan bahwa konflik di Palestina telah berlangsung lama dan merupakan contoh nyata ketidakadilan yang mencapai tingkat yang luar biasa.

Dia menekankan bahwa isu Palestina menjadi sangat penting bagi semua orang di wilayah tersebut.

"Situasinya sangat mengenaskan. Kami menyadari tingkat penderitaan yang dialami. Namun, penting untuk meminimalkan kerugian warga sipil dan prinsip ini berlaku untuk semua pihak," ujar Putin.

Lebih lanjut, Putin menjelaskan bahwa awalnya ada usaha untuk membentuk dua negara, yaitu Israel dan Palestina. Namun, upaya tersebut tidak terwujud, dan sebagian wilayah Palestina ditempati oleh Israel.

BACA JUGA:Awal Sejarah Konflik Israel dan Palestina, Dari Pembagian Wilayah hingga Perang Saat ini

Putin mengingatkan bahwa memperluas konflik dapat menghasilkan konsekuensi serius. Dalam beberapa tahun terakhir, fokus utamanya adalah memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang tinggal di wilayah Palestina.

"Walaupun pemberian bantuan materi penting untuk penduduk yang hidup dalam kondisi sulit, kami selalu berpendapat bahwa ini tidak cukup," katanya.

"Tanpa menyelesaikan masalah politik yang mendasar, yang paling penting adalah pendirian negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, kita tidak akan bisa mengatasi seluruh masalah ini," tambah Putin, yang sebelumnya pernah bekerja sebagai agen intelijen Rusia di KGB.(*)

 

Kategori :