Jangan Biarkan Anak Jajan Sembarangan, Zat Aditif pada Makanan Ringan Mengintai Kesehatan si Buah Hati!

Jangan Biarkan Anak Jajan Sembarangan, Zat Aditif pada Makanan Ringan Mengintai Kesehatan si Buah Hati!

Rak makanan ringan kemasan.-pixabay.com/igorovsyannikov-

PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Pada musim liburan sekolah saat ini, para orang tua perlu mengawasi anak agar tidak ketagihan makanan ringan kemasan.

Ada kandungan zat aditif berbahaya pada cemilan yang kerap disebut ‘Chiki’ tersebut yang dapat merugikan kesehatan anak jika dikonsumsi secara berlebihan.

Tujuan penambahan zat aditif ke dalam makanan ringan kemasan untuk menambah cita rasa, mengawetkan makanan dalam jangka waktu tertentu, dan mempercantik tampilan.

Pada cemilan kemasan terdapat banyak ragam zat aditif, termasuk mineral dan vitamin yang merupakan bagiannya juga. Alasan kerap digunakannya mineral dan vitamin adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi makanan.

BACA JUGA:Hari AIDS Sedunia, Masih Ada 62 Orang Palembang Positif AIDS

Sudah tentu terdapat beberapa zat aditif yang bermanfaat untuk menambah asupan gizi. Namun, sebagian besar zat aditif masuk dalam kategori berbahaya jika dikonsumsi terus-menerus.

Dilansir dari laman NU Onine yang menghimpun data dari beberapa sumber, beberapa zat aditif makanan yang perlu dihindari sebagai berikut. Pertama, Monosodium Glutamat (MSG). Chiki yang perlu dihindari oleh anak adalah yang mengandung MSG. Zat aditif natrium ini perlu dihindari oleh anak. Banyak anak usia sekolah mengkonsumsi natrium lebih tinggi dari yang direkomendasikan.

Menurut laporan CDC dalam jurnal The Academy of Nutrition and Dietetics, edisi November 2016, asupan natrium yang direkomendasikan oleh anak berkisar antara 1.900 mg/hari hingga 2.300 mg/hari tergantung pada usia. Namun, dari hasil survei pemeriksaan kesehatan gizi nasional, natrium yang dikonsumsi melebihi batas yaitu 3.256 miligram.

Kedua, pengawet makanan. Kandungan zat aditif selanjutnya yang perlu dihindari adalah pengawet makanan seperti benzoate, nitrat, dan sulfit. Pengertian tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan akan mempengaruhi kesehatan anak.

BACA JUGA:Mengenal Mainan Anak-anak Rusia Boneka Nevalyashka

Adapun efek samping dari penggunaan zat aditif tersebut di antaranya memicu kanker, peningkatan bahaya oksidasi, reaksi alergi, dan dan penambahan nafsu makan pada anak-anak, sehingga menimbulkan obesitas.

Ketiga, pemanis buatan. Pemanis buatan seringkali ditemukan pada makanan manis seperti permen karet, sereal, dan agar-agar serta minuman bersoda. Pemanis buatan tersebut adalah aspartame yang dapat memicu kanker jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, mengonsumsi aspartame berlebihan juga dapat membuat pengkonsumsi merasa depresi serta memiliki gangguan mood. Dampaknya antara lain membuat anak mudah emosi dan tantrum.

Keempat, sirop jagung tinggi fruktosa. Sirup jagung fruktosa merupakan pemanis yang sering ditemui dalam produk makanan dan minuman kemasan, seperti minuman bersoda, kue manis, dan permen.

Menurut beberapa penelitian, bila sirup jagung fruktosa dikonsumsi secara berlebihan dapat menurunkan fungsi hormon insulin serta meningkatkan tekanan darah dan obesitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: nu online