Penerangan Mencerahkan Kepulauan Mapia Pulau Terluar Indonesia
Membawa Cahaya Ke Kepulauan Mapia: Kemensos Hadir dengan Solar Home System--Foto : kemensos.go.id
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Meskipun malam telah tiba pukul 19.30 Waktu Indonesia Bagian Timur, kehidupan di Kepulauan Mapia, pulau terluar Indonesia, terus berlanjut.
Suara anak-anak yang bermain masih terdengar, mereka saling memanggil nama satu sama lain sambil mengejar bola yang dilempar. Kemudian, wanita paruh baya muncul, meminta anak-anaknya untuk pulang.
Saat anak-anak dan orang tua berjalan di jalan setapak selebar 1,5 meter, pemandangan menarik terlihat di sepanjang jalan. Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) menerangi jalanan tersebut. Lampu-lampu ini baru saja dipasang oleh Kementerian Sosial dua minggu yang lalu.
Total sembilan unit PJUTS dipasang di Pulau Brasi, yang menjadi pusat pemerintahan di Kepulauan Mapia. Sementara itu, satu unit lainnya ditempatkan di Pulau Pegun.
BACA JUGA:Alhamdulillah! BPNT 2023 Akan Segera Cair, Ketahui Besaran Bansos yang Kamu Dapatkan
Salah satu warga Kepulauan Mapia, Paulina Aruan (33), berkata, "Sebelumnya sangat gelap di sini. Saya sangat berterima kasih karena bantuan dari Kemensos."
Dia menekankan pentingnya penerangan dan mengaku senang karena sekarang rumahnya tidak lagi gelap di malam hari. Rumahnya kini telah dilengkapi dengan Solar Home System (SHS) dari Kemensos.
"Saya menggunakan SHS untuk mengisi daya ponsel, dan kadang-kadang, saya menggunakan penerangan saat memasak," ungkap Paulina.
SHS adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mandiri yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, termasuk lampu, TV, radio, dan perangkat elektronik lainnya di rumah tangga. Kemensos telah mendistribusikan sebanyak 82 unit SHS untuk setiap rumah dan instansi di Kepulauan Mapia.
Warga Kepulauan Mapia telah menghadapi tantangan dalam hal penerangan dan pasokan listrik selama lebih dari setahun. Ini disebabkan oleh rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menjadi sumber utama penerangan.
Dikarenakan lokasinya yang jauh dari daratan dan terletak di Samudera Pasifik, Kepulauan Mapia memiliki kendala akses yang signifikan. Kota Manokwari, daratan terdekat, berjarak 290 km dari kepulauan ini. Sebagai solusi, listrik tenaga surya menjadi pilihan satu-satunya.
Sebelum adanya SHS, penduduk sering datang ke Pos Satgas Pamputer (Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar) untuk mengisi daya baterai ponsel yang habis. Beberapa juga menggunakan generator bertenaga atau lampu minyak tanah sebagai alternatif.
Namun, lampu minyak tanah menjadi semakin sulit digunakan ketika pasokan minyak habis. Kapal yang membawa pasokan hanya berlabuh dua kali dalam sebulan, dan bahkan bisa lebih lama jika cuaca buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber